Baihaqi menambahkan, ia berharap pembanguan trotoar selanjutnya dapat segera terealisasi. Dengan begitu, seluruh trotoar yang berada di kawasan depok terlihat cantik dan ramah bagi pejalan kaki.
"Saya berharap, mudah-mudahan penataan trotoar  tidak hanya di sepanjang Jalan Margonda saja, tetapi di seluruh kawasan depok. Agar Kota Depok juga terlihat lebih cantik," ungkapnya.
Senada dengan itu, Silmi salah satu warga RW 01 Kelurahan Kemirimuka memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Depok atas penataan trotoar di Jalan Margonda. Menurutnya, pembangunan ini sudah bagus, ramah bagi pejalan kaki dari segala usia.
"Konsepnya bagus (trotoar). Ramah segala usia. Terima kasih Pemkot Depok, mudah-mudahan seluruh trotoar di Kota Depok bisa ditata menjadi lebih baik," ujarnya.
Selain itu, Silmi menilai pemkot depok masih memiliki tugas dan tanggung jawab dengan bertindak tegas terhadap pengendara yang nakal. Sebab sangat membahayakan bagi pejalan kaki.
"Tetapi masih ada tugas yang harus diselesaikan oleh pemkot depok, perluasan trotoar ini justru bikin banyak pengendara motor yang bandel sampe naik trotoar. Apalagi itu terjadi ketika jam sibuk pulang kerja. Itu sangat membahayakan bagi saya sebagai pejalan kaki yang sering melintasi trotoar ini. Pemkot depok harus tegas menyikapi hal ini," tutupnya.
Pendapat berbeda disampaikan pengemudi ojek online (ojol), Heru (35), ia mengatakan pembangunan trotoar ini kurang efektif. Karena dinilai makin mempersempit jalan, dan mangurangi luasnya jalan bagi pengendara.
"Dulu pas belum dibangun trotoar ini, kita sebagai ojol sering parkir di pinggir jalan sambil menunggu orderan, buat parkir itu masih sangat mudah, ga makan banyak tempat. Sekarang adanya perluasan trotoar ini justru bikin kita makin sulit mencari tempat parkir di pinggir jalan, dan mau tidak mau kita parkir di atas trotoar itu," ungkapnya.
Pendapat serupa juga disampaikan salah seorang juru parkir di daerah margonda, Andre (48), ia menilai pembangunan ini justru merugikan pemilik toko yang berada di sekitar jalan.
"Di sini tuh mayoritas area niaga atau area usaha, bukan area perkantoran. Mereka yang punya toko-toko jadi ga punya lahan parkir seperti dulu," ujarnya.
Andre menambahkan pelebaran trotoar membuat mobil parkir di bahu jalan, sehingga berpotensi menimbulkan kemecatan.