Mohon tunggu...
Wildan Rusaily
Wildan Rusaily Mohon Tunggu... Mahasiswa - A wise man said

Perfect is bullshit

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa Undip Ciptakan Alat Panel Surya Sederhana sebagai Sumber Daya Lampu Jalan Berbasis Tenaga Surya

12 Agustus 2021   18:51 Diperbarui: 12 Agustus 2021   18:58 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangli, Semarang, Jawa Tengah (04/08/2021) Pemanasan global (global warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperature global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC sehingga energy matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. 

Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global termasuk Indonesia yang terjadi pada kisaran 1,5 --- 40 C pada akhir abad 21. Pencemaran terhadap lingkungan hidup yang sejatinya berasal dari manusia sendiri telah mencemari air, tanah dan udara sehingga fenomena ini kita kenal sebagai fenomena pemanasan global (global warming). 

Produksi gas rumah kaca dapat berasal dari gas buang kendaraan bermotor, gas buang PLTU, gas buang pabrik, pemabakaran hutan, pemabakaran lahan gambut. Sementara itu kebutuhan listrik dari tahun ke tahun akan terus naik yang artinya PLTU yang dimana merupakan sebagai penyuplai listrik terbesar di Indonesia akan memproduksi lebih banyak lagi listrik untuk masyarakat, sehingga produksi gas buangnya pun akan semakin banyak.

Maka dari itu kelompok KKN mahasiswa Universitas Diponegoro yaitu A. Wildan Rusaily dari prodi S1 Teknik Mesin dan 7 orang lainya mengaplikasikan pengunaan panel surya sebagai sumber energi untuk menyalakan lampu jalan pada RT/09 RW/04 Kelurahan Jangli dan juga sebagai jawaban dari permasalahan polusi udara ini. Program kerja KKN ini terlebih dahulu diawali dengan permintaan izin dan diskusi dengan Lurah Kelurahan Jangli, Ketua RW 04, Ketua RT 09, serta Dosen Pembimbing Lapangan.

Dilanjutkan dengan design alat dan produksi alat. Proses pembuatan alat terdiri dari mencari referensi desain yang cocok, pencarian alat dan bahan yang akan digunakan untuk perakitan alat lampu jalan berbasis panel surya. 

Setelah melewati tahapan-tahapan manufactur sampai dnegan finishing alat, setelah itu dilanjutkan dengan melakukan diskusi dengan ketua RT 09 untuk membahas lokasi mana yang sekiranya di daerah tersebut kekurangan penerangan ketika malam hari dan juga terpapar sinar matahari yang cukup banyak ketika siang hari. 

Setelah diskusi Panjang didapatkanlah tempat sesuai kriteria tersebut yaitu di gang menuju sumur warga. Pemberian alat tersebut diterima langsung oleh ketua RT 09 dan juga kami sebagai pembuat alat menerangkan cara kerja panel surya tersebut dan juga bagaimana cara merawatnya dengan baik.

"Diharapkan dengan adanya Lampu Penerangan Jalan Berbasis Panel Surya ini dapat mengedukasi masyarakat untuk beralih menggunakan energi baru terbarukan sehingga dapat mengurangi polusi dan juga dapat memeberikan penerangan jalan yang baik terhadap daerah yang ditempatkan" Faris salah seorang mahasiswa KKN Undip.

Oleh : A. Wildan Rusaily (21050117120054)

Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan : Tira Hamdillah Skripsa, S.KG., M.Kes.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun