Mohon tunggu...
Wildan Ramadhani
Wildan Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sangat suka sekali mendengarkan musik, membuat design seperti majalah digital ataupun brosur.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Investigasi Terhadap Peretasan Akun Pribadi di Platform Media Sosial

15 Februari 2024   16:46 Diperbarui: 15 Februari 2024   16:51 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatnya kekhawatiran akan privasi dan keamanan data di era digital menjadi kekhawatiran dipihak Masyarakat Seiring dengan berkembangnya teknologi digital, kekhawatiran akan privasi dan keamanan data semakin menjadi perhatian utama bagi masyarakat. 

Hasil survei terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak individu yang merasa khawatir akan risiko pencurian identitas, pelanggaran privasi, dan penyalahgunaan data pribadi dalam lingkungan digital. Hal ini disebabkan oleh serangkaian kebocoran data yang terjadi pada beberapa platform media sosial dan perusahaan besar, yang mengungkapkan kerentanan yang dimiliki oleh banyak sistem keamanan digital.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian utama adalah keamanan akun pribadi. Semakin banyaknya kasus peretasan akun media sosial dan email menyebabkan masyarakat sadar akan pentingnya menjaga keamanan akun pribadi mereka. Menggunakan kata sandi yang kuat dan unik, serta mengaktifkan fitur keamanan ganda seperti otentikasi dua faktor, menjadi langkah-langkah yang dianjurkan untuk melindungi akun dari akses yang tidak sah.

Tidak hanya itu, masyarakat juga diingatkan untuk lebih berhati-hati dalam memencet link atau URL yang diterima melalui pesan email, pesan teks, atau media sosial. Serangan phishing yang menggunakan tautan palsu untuk mencuri informasi sensitif semakin merajalela, dan seringkali menipu pengguna dengan tampilan yang sangat meyakinkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk selalu memverifikasi keaslian tautan sebelum mengkliknya, terutama jika dikirim oleh sumber yang tidak dikenal.

Dengan kesadaran akan pentingnya menjaga keamanan akun pribadi dan kehati-hatian dalam berinteraksi secara online, diharapkan masyarakat dapat lebih terlindungi dari ancaman yang mengintai di dunia digital yang semakin kompleks ini.

Disini saya mewawancarai seorang lelaki yang bekerja di bidang bisnis fashion dengan inisial GI berumur 27 tahun yang berasal dari Soreang, Kab. Bandung. Ia mendapatkan kejahatan media sosial yaitu diretasnya akun pribadi miliknya seperti line, facebook, dan Instagram. Jadi kejadiannya saat dia masih kuliah yang dimana pada zaman itu line lebih banyak dipakai dibandingkan zaman sekarang yang sudah banyak menggunakan whatsapp. 

"Jadi hari dimana akun dihacktuh, posisinya lagi dikosan ngerjain tugas, dan di hari itu tuh harusnya berangkat untuk pergi magang kerja profesi, tapi dikarenakan sedang nugas akhirnya izinlah ke head designer untuk tidak masuk di hari itu, sesaat setelah chat izin itu dikirim tiba-tiba akunnya ke logout dan gabisa login lagi, feeling udah jelek banget pasti dihacksih itu soalnya baru banget kaya gitu dan mendadak, niat hati ingin memberitahu ke temen-temen via instagram kalo lineku itu dihack, ternyata instagram pun ikut dihack hingga facebook juga dihack.'' Ujar GI, Pada hari rabu, 14 februari 2024, pukul 09.00 WIB.

Setelah kejadian itu GI ini meminta tolong kepada temannya untuk ngeblast kalo akun GI ini telah diretas yang dimana takut terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Ternyata benar saja akun dari inisial GI ini dipakai oleh seseorang meminta top up OVO sampai-sampai orang yang meretas akun GI ini meminta top up game kepada head designer, yang dimana ini sudah sangat merugikan pihak GI. "malu banget sih, tapi ya gimana namanya juga musibah ya." Ujar GI

Setelah itu pun ada korban dari teman GI ini yang dimana dia tidak mengetahui bahwa line GI ini sudah diretas oleh orang yang tidak bertanggung jawab dan teman dari GI ini pun mengtransfer sebanyak Rp.150.000. Setelah itu teman dari inisial GI ini pun baru liat story Instagram ini bahwa akun GI ini telah di hack. GI ini pun ingin mengembalikan uang yang sudah ia transfer, namun teman GI ini menolak karena dia pun merasa sama-sama kena musibah.

Tiga hari lamanya GI pun lapor sana sini, ke email, ke facebook, instagram, hingga line. Awalnya dari email terdapat login mencurigakan ke facebook dan facebook juga terdapat login mencurigakan, tapi instagram tidak mencurigakan dikarenakan login via facebook, dan line juga aneh dia bisa ganti no.hp makanya tidak bisa login kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun