Muchtar, seorang seniman jalanan, dulunya mengamen dengan boneka untuk membiayai pengobatan istrinya yang mengalami gejala stroke. Bahkan, dengan menggunakan kursi roda tuanya, sang istri selalu setia menemani pria tersebut. Namun, takdir berkata lain, sang istri telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa tahun 2020 di usia 60 tahun. Kemudian Pak Muchtar menikah kembali dengan Yati Yasiah (50) yang bertempat tinggal di padalarang bersama anak-anaknyaÂ
"Pernah ada satu momen orang bicara pada saya ngapain  bawa istri yang sakit untuk menemani pertujukkan boneka kasian, padahal kalo dirumah gaada yang menunggui, anak-anak saya udah sekolah dan bekerja."Â
Kini, Muchtar mengamen sendiri, hanya ditemani oleh boneka setia yang selalu ia mainkan.
"Saya tinggal di Bandung sekarang sendiri, istri saya di padalarang namanya Yati Yasiah (50) sama anak-anak saya yang masih kecil. anak yang udah pada dewasa rata-rata udah nikah dan punya rumah sendiri."
Setiap hari, Muchtar memainkan boneka dengan diiringi musik ini pukul 08.00 WIB pagi hingga 16.00 WIB sore. Tanpa lelah Muchtar mengamen di sudut jalan yang ramai, membawa boneka kesayangannya menjadi peneman setia. Sinar matahari yang hangat memantulkan keceriaan di wajahnya, meskipun hatinya masih dirundung duka atas kepergian sang istri tercinta. Suara melodi yang ditiup angin seakan menjadi curahan hati yang penuh keikhlasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H