Pada channel YouTube "Budaya Saya", terdapat beberapa video teater yang mereka sebut DTS, DTS ialah singkatan dari "Di Tepi Sejarah". Bertepatan pada tanggal 24 Agustus 2022, "DTS - Panggil Aku Gombloh" tayang di channel YouTube Budaya Saya.Â
Menceritakan kehidupan seorang seniman legendaris yang bernama Soedjarwoto Soemarsono, atau lebih akrab disapa sebagai "Gombloh". Popularitas seorang Gombloh yang terkenal di kalangan masyarakat Jawa Timur, khususnya daerah Surabaya, sebagai seniman yang memiliki sifat idelis dan nasionalis.Â
Terbukti dalam teater tersebut diceritakan seorang Gombloh menolak berkali-kali tawaran untuk menciptakan sebuah lagu yang bernuansa romantis, namun ia menolaknya. Pada akhirnya, ia mencoba untuk menciptakan sebuah lagi yang romantis berjudul "Kugadaikan Cintamu". Siapa sangka, ternyata lagu yang ia ciptakan meledak dipasaran, membuatnya menjadi orang kaya, dirinya semakin merasa gelisah karena telah menggadaikan idealisnya.Â
Dalam teater tersebut pemeran menceritakan masa-masa terdahulu seorang Gombloh, mulai dari asal-usul ia disapa Gombloh, sampai Gombloh berhasil menjadi seorang yang sukses sebagai seniman. Penokohan Gombloh pada teater tersebut sangat mendalami, mulai dari karakter, sifat, dan emosionalnya cukup mendalami. Â Tata panggung dan pencahayaan yang disajikan juga cukup menarik, musik yang dihadirkan tepat pada momen-momennya.Â
Pada masa terakhir cerita terdapat informasi bahwa Gombloh wafat pada tanggal 9 Januari tahun 1988, Gombloh yang dikenal dekat oleh masyarakat kecil, seorang seniman yang memiliki sifat idealis dan nasional, karyanya akan selalu dikenang oleh masyarakat. Sebagai penutup, tetaer tersebut mempersembahkan sebuah lagu karya Gombloh yang berjudul "Kebyar-Kebyar".Â
Begitulah sedikit ulasan isi dari cerita teater "DTS-Panggil Aku Gombloh" yang di perankan oleh Wanggi Hoediyatno sebagai Gombloh, kemudian penulis naskah dari teater tersebut ialah Guruh Dimas Nugraha dan Agus Noor, di sutradara kan oleh  Joind Banyuwinanda, Pertunjukan ini digelar di Gedung Kesenian Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H