Mohon tunggu...
Wildan Nanda Wicaksana
Wildan Nanda Wicaksana Mohon Tunggu... Lainnya - Menyukai dunia balap

Menulis merupakan hak bagi setiap manusia

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Cooper T51, Mobil yang Merevolusi Penggunaan Mesin Belakang di Formula 1

26 Juni 2023   01:16 Diperbarui: 27 Juni 2023   14:15 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cooper T51, Foto: David Merrett/flickr.com

T51 telah memenangkan Glover Trophy di Goodwood dan Silverstone International Trophy sebelum membuat penampilan pertamanya dalam Kejuaraan Dunia pada Grand Prix Monaco 1959, dengan tidak kurang dari delapan contoh yang masuk.

Tim pabrik Cooper menurunkan Jack Brabham, Bruce McLaren, dan Masten Gregory, Stirling Moss dan Maurice Trintignant diikutsertakan oleh Rob Walker, dua mobil F2 1.5 liter diikutsertakan oleh Equipe Nationale Belge untuk Lucien Bianchi dan Alain de Changy, dengan Ivor Bueb mengendarai mobil F2 lainnya.

Hanya lima mobil 2.5 liter yang berhasil lolos kualifikasi, dengan Stirling Moss memulai dari posisi terdepan yang mana pertama kalinya bagi Cooper dan Brabham memulai dari posisi ketiga.

Jean Behra memimpin pada awal balapan, tetapi setelah mobil Ferrari-nya mengalami masalah mesin setelah 21 lap, kedua Cooper T51 mendominasi balapan dengan Moss dan Brabham berada di posisi pertama dan kedua hingga transmisi Moss rusak 19 lap sebelum balapan berakhir. 

Brabham meraih kemenangan Kejuaraan Dunia pertamanya dengan Trintignant finis ketiga dan McLaren finis kelima. 

Sejak  seri Monaco, Cooper semakin kuat dengan Brabham memimpin kejuaraan dari awal hingga akhir.

Brabham meraih kemenangan keduanya dalam Grand Prix Britania Raya, sebelum Moss meraih dua kemenangan berturut-turut di Portugal dan Italia dan mendominasi balapan non-kejuaraan Gold Cup.

Pada balapan terakhir di Sebring, Cooper telah mengamankan gelar Konstruktor, tetapi gelar Pembalap masih terbuka. 

Moss harus mengalahkan Brabham dan finis di posisi kedua atau lebih baik untuk meraih gelar, sementara Tony Brooks dari Ferrari masih memiliki peluang matematis tetapi membutuhkan kemenangan dan lap tercepat.

Moss melesat ke posisi terdepan dari pole position dengan Brabham mengejar di belakangnya. 

Setelah lima lap, Moss unggul sepuluh detik, sebelum girboksnya kembali bermasalah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun