Renault berhasil meraih peringkat ketiga klasemen konstruktor di musim itu. Michel Ttu dam ahli aerodinamika Jean-Claude Migeot merevisi mobil itu di musim dingin dengan tujuan membuatnya lebih reliabel dan aero efisien.Â
Setelah skirt geser sudah legal kembali dengan skirt versi tetap, tim membuat suspensi mobil itu sangat kaku yang menyebabkan RE30B hampir tidak bisa dikendarai.Â
Renault RE30B hanya membutuhkan sayap depan dasar. Perubahan terbesar pada mobil ini adalah di bagian ruang mesin berkat sistem injeksi bahan bakar baru yang canggih yang menghasilkan tambahan tenaga 50 tk, meraih output mendekati 600 tk namun dengan perubahan ini masalah baru muncul.Â
RE30B yang merupakan senjata pilihan tim saat kualifikasi, meraih pole position di 10 dari 16 balapan.Â
Akan tetapi kedua pembalap melengkapi tahun tersebut dengan masing-masing hanya meraih dua kali kemenangan saja.Â
Itu semua karena sebagian besar akibat masalah pada mesin.Â
Perubahan peraturan yang baru menyebabkan keluarga dari Renault RE30 menjadi ketinggalan zaman namun penerusnya tidak lebih baik dan tim Renault keluar dari F1 di akhir tahun 1985.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H