Mohon tunggu...
Wildan Dewanata
Wildan Dewanata Mohon Tunggu... Montir - lelaki

Membaca terus dan semangat dalam menuntu ilmu

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengenal GMP dan Pengolahan Produk Pangan Beras dan Jangung Secara GMP

8 Oktober 2024   18:48 Diperbarui: 8 Oktober 2024   18:49 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemasan yang tidak sesuai bisa menyebabkan penurunan mutu beras selama penyimpanan dan distribusi. Contohnya, penggunaan karung plastik yang tidak tahan air bisa membuat beras menyerap kelembaban dari lingkungan sekitarnya, yang kemudian dapat menyebabkan beras menjadi cepat rusak atau bahkan berjamur. Oleh karena itu, kemasan yang memenuhi standar GMP harus bisa menjaga kualitas beras selama penyimpanan hingga sampai ke tangan konsumen.

  • Fasilitas Produksi pada Bangunan Padi yang Aman dan Bersih 

Lokasi dan kondisi bangunan penggilingan padi juga mempengaruhi penerapan GMP. Bangunan yang dekat dengan pemukiman atau area yang kotor berisiko tinggi terkena kontaminasi debu, serangga, atau bahkan tikus. Dalam GMP, lokasi penggilingan yang ideal seharusnya jauh dari area pemukiman, memiliki sistem drainase yang baik, serta bangunan yang kuat dan kedap air.

Penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 33% penggilingan padi di wilayah penelitian yang memiliki lokasi dan bangunan sesuai dengan standar ini. Hal ini tentunya mengkhawatirkan, karena kualitas lingkungan di sekitar tempat produksi sangat berpengaruh terhadap kebersihan dan keamanan produk akhir. Selain penggilingan padi, UKM pengolahan jagung seperti marning juga menghadapi tantangan serupa dalam menerapkan GMP

  • Penggunaan Peralatan yang Tepat pada Pengolahan Padi

Peralatan dan mesin yang digunakan dalam proses produksi harus sesuai dengan tujuan dan standar GMP. Beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu kualitas dan keamanan mesin harus terbuat dari bahan yang tidak mencemari hasil dan mudah dibersihkan. Jika ada bagian mesin yang sudah berkarat atau rusak, harus segera diperbaiki atau diganti. Kalibrasi dan Pemeliharaan: Melakukan kalibrasi secara rutin dan pemeliharaan alat untuk memastikan semua peralatan berfungsi dengan baik.

Ini termasuk memastikan bahwa semua mesin dan peralatan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan. Misalnya, dalam penggilingan padi, mesin seperti dehusker dan polisher harus dalam kondisi optimal untuk menghasilkan beras yang berkualitas. Ketidakmampuan mesin dalam melakukan fungsinya dapat menyebabkan produk akhir yang buruk, seperti butir beras yang patah atau tidak bersih. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua peralatan yang digunakan dalam proses produksi memenuhi standar GMP

  • Kesehatan dan Keselamatan pada Pekerja Penggilingan Padi

Operator penggilingan padi belum menggunakan baju dan perlengkapan pelindung. Demikian pula fasilitas Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) juga tidak tersedia pada semua responden. Kesehatan dan keselamatan pekerja juga merupakan bagian integral dari GMP. Para pekerja adalah bagian penting dari proses produksi, dan kesehatan mereka langsung berhubungan dengan kualitas produk. Beberapa langkah yang dapat diambil untuk memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja yaitu pelatihan kesehatan Memberikan pelatihan mengenai praktik kebersihan dan sanitasi, termasuk cara menggunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat.

Pemeriksaan kesehatan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk memastikan bahwa pekerja dalam keadaan sehat dan tidak membawa penyakit ke dalam fasilitas produksi. Fasilitas kesehatan menyediakan fasilitas P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan) untuk menangani kecelakaan kerja atau insiden kesehatan yang mungkin terjadi. Pekerja yang sehat dan terlatih akan lebih produktif dan mampu menjaga kualitas produk dengan lebih baik. Selain itu, dengan menerapkan langkah-langkah keselamatan, risiko kecelakaan kerja dapat diminimalkan, sehingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman

pasardana.id
pasardana.id
  • Tantangan dalam Penyimpanan Bahan Baku Penyiapan UKM Jagung 

Salah satu masalah yang sering dihadapi oleh UKM pengolahan marning adalah penyimpanan bahan baku. Dalam studi kasus UKM Sari Bagus di Situbondo, bahan baku jagung sering kali disimpan di area terbuka yang dekat dengan kandang burung. Ini jelas meningkatkan risiko kontaminasi dari kotoran burung dan mikroorganisme lainnya. Kondisi ini tidak sesuai dengan standar GMP yang mengharuskan bahan baku disimpan di tempat yang terlindungi dari segala bentuk kontaminasi.

Penyimpanan yang tidak sesuai standar ini tentu saja mempengaruhi kualitas produk akhir. Jagung yang terkontaminasi oleh debu atau kotoran dapat menghasilkan produk marning dengan rasa yang kurang baik dan bahkan dapat berbahaya jika terdapat bakteri atau jamur. Oleh karena itu, penyediaan tempat penyimpanan yang sesuai standar GMP sangat penting untuk menjaga keamanan produk.

Pengelolaan bahan baku harus dilakukan dengan baik untuk memastikan bahwa setiap jagung yang digunakan dalam proses pengolahan adalah berkualitas tinggi. Misalnya, bahan baku seharusnya disimpan dalam wadah tertutup dan di tempat yang bersih serta jauh dari kemungkinan kontaminasi. Penyimpanan yang baik tidak hanya menjaga kebersihan, tetapi juga dapat memperpanjang umur simpan jagung sebelum diolah menjadi marning.

  • Proses Pengolahan Antara Tradisi dan Standar pada Pengolahan Jagung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun