3. Saat membuang hajat
Ketika membuang hajat untuk tidak membaca ayat Alquran, Hadist, Zikir, Sholawat, maupun mengobrol dan berbicara yang tidak berfaidah, hendaklah dalam keadaan diam tidak bersuara apabila dalam keadaan darurat seperti menjawab salam dan mendoakan orang yang bersin, maka menjawabnya di dalam hati tanpa bersuara.
4. Menuntaskan membersihkan dan hajat
Wajib untuk memastikan apakah hajat benar-benar selesai ataukah tidak karena ditakutkan setelah dianggap suci kembali keluar sehingga membuat mutanajjis pada pakian. Adapun pada saat kencing ialah dengan berderhem(mengucapkan hmmmm.....) minimal 3 kali dan dianjurkan sampai 11 kali, dan saat BAB dengan menekan hingga dirasa benar-benar bersih. Demikian pula ketika membersihkan kedua kemaluan setelah hajat yaitu dengan menyiramnya dengan Air bersih minimal sebanyak 3x dan saat BAB dengan mengusap-nya menggunakan tangan kiri, adapun ketika Istinja menggunkanan batu, maka menggunakan batu sebanyak 3 buah maupun dengan satu batu yang memiliki 3 segi atau bidang.
5. Langkah kaki dan Membaca Doa
Ketika memasuki tempat hajat yaitu dengan mendahulukan kaki kiri daripada kaki kanan sembari membaca doa masuk tempat hajat:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الخُبُثِ وَالخَبَائِثِ
Allahumma audzu bika minal hubutsi wal khobaits
“Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki dan setan perempuan.
Selesai menuntaskan hajat maka keluar dari tempat hajat dengan kaki kanan terlebih dahulu dan membaca doa:
غُفْرَانَكَ