Terkadang hal yang takan pernah bisa kita raih adalah suatu hal yang terus saja berlari. Mengejarmu mungkin adalah hal yang sia-sia didalam hidupku selama ini. Semenjak hari itu, kamu terus berlari tiada henti menjauhi diriku. Obsesiku memilikimu mungkin sudah terlalu tinggi. Saat itu, aku hanya terus berlari tanpa sedikitpun berusaha menyadari. Berusaha sadar diri; Bahwa bukan aku yang selama ini kamu cari.
Bukankah di balik sebuah pengejaran hal yang sia-sia ketika kita memutuskan untuk berhenti ditengah jalan. Didalam hati kecil ini adalah sebuah kalimat motivasi disaat aku sulit sekali berhenti. Sebab berhenti adalah suatu hal yang mustahil bisa aku lakukan. Mengakhiri segala perasaan yang sudah terlanjur kamu besarkan. Aku mengerti, memilikimu mungkin hanyalah sebuah mimpi. Angan-angan di balik sebuah harapan yang muncul ketika kamu berikan sebuah perhatian ---Berlebihan.
"Bukan kamu doang. Aku memang seperti ini ke semua orang. Kamunya aja yang gampang ke-ge'eran" ucapmu saat itu.
Tidak. Tidak mungkin seseorang jatuh hati tanpa terlebih dahulu dibuat terbang tinggi. Kuharap kamu dapat mengerti perihal yang satu ini. Sebelum ini terjadi, bukankah kamu selalu memberikan apa yang sedang aku butuhkan. Menyemangati disaat aku mulai mencoba untuk berhenti. Bertukar isi kepala denganmu seakan membuat pikiranku menjadi lebih terbuka. Kau berbeda, kau cukup dewasa diantara yang lainnya. Dirimu didalam pikiranku seakan penuh dengan tanda tanya. Dan aku, hanyalah seseorang yang sedang berusaha mencari jawaban atas semuanya. Meskipun kini hanya dari kejauhan. Sebab hanya itulah yang bisa kulakukan.
Kuharap kamu mau berhenti berlari. Sebab disini, aku tidak terobsesi untuk mengejarmu lagi. Aku ingin, kamu dan aku dapat kembali seperti awal pertemuan. Dan kali ini aku berjanji, tidak akan melibatkan perasaan lagi.
Wildan M k, 8 Oktober 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H