Mohon tunggu...
Wildan Maulana Kutub
Wildan Maulana Kutub Mohon Tunggu... Freelancer - Instagram: @Wldn_mlna

Wildan Maulana Kutub atau biasa dikenal Wildan M k ini, lahir di Ciamis pada tanggal 11 Agustus 2000. Saat ini sedang menempuh pendidikan di Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Saat ini dia aktif menulis kutipan di Sosial Media @perspektif_cafein dan telah menerbitkan buku pertama yang berjudul Habis Terbit Tenggelam. Sekarang penulis berdomisili di Tangerang Selatan. Untuk menghubunginya bisa melalui akun instagram yang dikelolanya @perspektif_cafein

Selanjutnya

Tutup

Roman

Jangan Takut Terjatuh, Selalu Ada Kesempatan untuk Bangkit Kembali

12 Desember 2023   15:52 Diperbarui: 12 Desember 2023   16:14 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

 Terkadang hal yang takan pernah bisa kita raih adalah suatu hal yang terus saja berlari. Mengejarmu mungkin adalah hal yang sia-sia didalam hidupku selama ini. Semenjak hari itu, kamu terus berlari tiada henti menjauhi diriku. Obsesiku memilikimu mungkin sudah terlalu tinggi. Saat itu, aku hanya terus berlari tanpa sedikitpun berusaha menyadari. Berusaha sadar diri; Bahwa bukan aku yang selama ini kamu cari.

Bukankah di balik sebuah pengejaran hal yang sia-sia ketika kita memutuskan untuk berhenti ditengah jalan. Didalam hati kecil ini adalah sebuah kalimat motivasi disaat aku sulit sekali berhenti. Sebab berhenti adalah suatu hal yang mustahil bisa aku lakukan. Mengakhiri segala perasaan yang sudah terlanjur kamu besarkan. Aku mengerti, memilikimu mungkin hanyalah sebuah mimpi. Angan-angan di balik sebuah harapan yang muncul ketika kamu berikan sebuah perhatian ---Berlebihan.

"Bukan kamu doang. Aku memang seperti ini ke semua orang. Kamunya aja yang gampang ke-ge'eran" ucapmu saat itu.

Tidak. Tidak mungkin seseorang jatuh hati tanpa terlebih dahulu dibuat terbang tinggi. Kuharap kamu dapat mengerti perihal yang satu ini. Sebelum ini terjadi, bukankah kamu selalu memberikan apa yang sedang aku butuhkan. Menyemangati disaat aku mulai mencoba untuk berhenti. Bertukar isi kepala denganmu seakan membuat pikiranku menjadi lebih terbuka. Kau berbeda, kau cukup dewasa diantara yang lainnya. Dirimu didalam pikiranku seakan penuh dengan tanda tanya. Dan aku, hanyalah seseorang yang sedang berusaha mencari jawaban atas semuanya. Meskipun kini hanya dari kejauhan. Sebab hanya itulah yang bisa kulakukan.

Kuharap kamu mau berhenti berlari. Sebab disini, aku tidak terobsesi untuk mengejarmu lagi. Aku ingin, kamu dan aku dapat kembali seperti awal pertemuan. Dan kali ini aku berjanji, tidak akan melibatkan perasaan lagi.

Wildan M k, 8 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun