Mohon tunggu...
Wildan Karim
Wildan Karim Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Berpikir jernih, bertindak efisien :)

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Apa Itu Protein, dan Mengapa Anda Harus Mengkonsumsinya!

29 Oktober 2014   22:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:15 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari mendiskusikan apa itu protein, mengapa protein penting dan dimana kita bisa memperolehnya! Saya yakin Anda sudah mengetahui apa saja makanan yang mengandung protein. Namun demikiah, pernahkah Anda membayangkan apa sebenarnya protein- dan mengapa Anda membutuhkannya setiap hari?
Protein adalah komponen utama dalam diet sehat, Anda tentu paham. Kebanyakan dari kita telah mengetahui ini semenjak kecil – kira-kira saat itu kita telah diberitahu bahwa protein dapat membuat kita menjadi “besar dan kuat”. Sementara itu, masih terjadi perdebatan tentang darimana asal kata ‘protein (ini pertama kali di bahas di jurnal sains tahun 1838), dimana hampir dipastikan bahwa kata ‘protein’ berasal dari bahasa yunani yakni ‘protos’ yang berarti ‘posisi tingkat pertama’ – yang menandakan betapa pentingnya protein untuk kehidupan.
Terbuat dari apa Protein?
Semua protein yang Anda konsumsi (dan protein di dalam tubuh Anda)terbuat dari unit kecil yang disebut asam amino. Saya senang menganalogikan asam amino dengan urutan alfabet. Dalam alfabet, terdapat 26 huruf yang bisa dikombinasikan sedemikian rupa untuk dapat membentuk kata atau kalimat yang dapat dituliskan maupun diucapkan. Beberapa dari kata atau kalimat tersebut ada yang singkat dan ada yang panjang – tetapi kita hanya membutuhkan 26 huruf untuk membuat jutaan kata. Satu fakta lain adalah huruf terakhir dari kata tersebut adalah huruf yang menentukan bagaimana kata tersebut disuarakan (atau dimaknai).
Seperti halnya peranan alfabet dalam membentuk kata, ada 20 asam amino yang dapat saling berinteraksi untuk membentuk protein. Suatu protein sama dengan suatu kata, di dalamnya terdapat beberapa asam amino namun tidak mengkombinasikan ke-20 asam amino sekaligus. Secara garis besar, ada protein yang dibentuk oleh tubuh dan ada protein yang dikonsumsi dari makanan atau minuman tertentu.
Protein yang Anda Makan
Mungkin Anda tidak pernah berpikir bahwa protein yang terdapat pada semua makanan berprotein tidaklah sama. Urutan dari asam amino yang membentuk protein pada putih telur sangat berbeda dengan urutan asam amino yang membentuk protein pada segelas susu. Contohnya adalah ketika Anda mengkonsumsi susu atau yogurt, Anda sebenarnya mengkonsumsi jenis protein yang disebut dengan kasein. Ketika Anda mengkonsumsi ikan, protein yang Anda konsumsi adalah kolagen dan miosin. Kacang-kacangan memiliki jenis protein yang disebut legumin, dan telur mengandung beberapa protein berbeda, termasuk di dalamnya adalah avidin dan albumin.
Setiap protein memiliki karakteristik tersendiri yang unik karena masing-masing protein terdiri dari rangkaian asam amino yang khusus. Ketika protein dicerna dan diserap oleh tubuh, berbagai jenis asam amino tersebut akan berperan sebagai komponen pembangun dan pembentuk protein dalam tubuh.
Protein yang dibuat oleh Tubuh
Ketika protein yang terkandung dalam makanan melewati organ pencernaan, protein akan terpecah dan kembali menjadi asam amino untuk kemudian diserap melalui aliran darah. Kemudian tubuh Anda akan menggunakan berbagai asam amino tersebut untuk membuat sekitar 50.000 tipe protein – masing-masing protein memiliki struktur dan fungsi yang spesifik tergantung pada bagaimana protein terbentuk.
Selama tubuh Anda memiliki asam amino sebagai bahan baku dalam produksi protein, tubuh Anda mampu memproduksi protein-protein penting berupa enzim yang mempercepat reaksi kimia di dalam tubuh dan hormon yang berfungsi sebagai pembawa zat-zat kimia. Protein-protein lain membantu berfungsi dalam imunitas, pengangkutan nutrien, dan juga protein yang berfungsi sebagai membentuk struktur tulang, kulit, rambut, kuku, dan tentu saja, otot.
Ketika protein mulai masuk ke dalam aliran darah, tidak dapat lagi dijelaskan darimana mereka berasal, entah dari susu, kacang-kacangan atau steak daging; semuanya melebur menjadi suatu ‘kolam’ ke dalam jaringan dan cairan – yang dapat digunakan kapanpun tubuh Anda membutuhkannya. Untuk memastikan bahwa ‘kolam’ tersebut selalu penuh, Anda perlu mengonsumsi protein dalam jumlah yang memadai setiap hari.
Anda membutuhkan protein harian
Anda memiliki dua alasan untuk mengkonsumsi protein dalam jumlah dan tipe yang tepat setiap hari. Pertama, jika Anda kekurangan protein dalam diet, tubuh Anda akan mulai menghancurkan protein-protein yang terdapat di otot dan bagian lain untuk memproduksi protein-protein vital. Sementara itu proses pembangunan dan perusakan protein hanya akan berlangsung selama terdapat asam amino yang cukup maka kita perlu memperhatikan asupan protein dalam diet supaya keseimbangan tubuh tetap terjaga.
Protein Lengkap dan Tidak Lengkap
Tipe protein yang Anda makan juga berpengaruh. Dari 20 asam amino yang digunakan oleh tubuh untuk membentuk protein, 9 diantaranya dinamakan asam amino esensial. Anda harus memasukkan asam amino esensial dalam diet Anda karena tidak dapat disintesis oleh tubuh. Protein yang bersumber dari binatang seperti daging, ikan, unggas, susu dan produk turunannya merupakan protein yang mengandung semua asam amino esensial sehingga protein-protein tersebut dapat disebut sebagai protein lengkap.
Protein nabati dapat ditemukan pada kacang-kacangan, biji-bijian, dan bahan olahannya seperti tahu, tempe, susu kedelai. Selain kedelai, protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan kekurangan satu atau lebih asam amino esensial sehingga sering disebut sebagai protein tidak lengkap. Para vegetarian menyadari hal ini sehingga mereka mengonsumsi berbagai jenis makanan untuk memastikan suplai protein ke dalam tubuh mereka telah cukup.
Ditulis oleh : Susan Bowerman, Ahli Diet dan Direktur Nutrition Training di Herbalife
Diterjemahkan oleh : Risa Shofia
Disunting oleh : Wildan Karim dari Herbalife Indonesia
Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun