Mohon tunggu...
Wilda KhoirunNisa
Wilda KhoirunNisa Mohon Tunggu... Freelancer - Secukupnya perihal apapun

Secukupnya perihal apapun

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melobi Takdir

21 April 2020   17:43 Diperbarui: 21 April 2020   17:36 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak butuh banyak waktu saling bertatap
Dari cara pandangmu sudah bisa menetap
Tak butuh banyak basa basi.
Dari namamu saja sudah bisa jatuh hati.


Terdengar seperti obsesi yang dibalut ilusi.
Tapi memang seperti sesederhana ini.
Jika arah langkah kita terlanjur berbeda.
Aku ke selatan dan kau ke utara.


Lantas apakah 'bersama' hanya akan jadi fiktif belaka?
Bersabar,
Sebentar,
Agar semesta ikut berpikir.


Bukankah kita saling sepakat,
bahwa bumi itu bulat?
Jadi semakin saling menjauh pergi. Semesta pasti akan mendekatkan lagi. 

Bukankah kita saling butuh
walaupun belum tentu bisa utuh?
mulai hari ini aku akan melobi takdir dengan doa-doa keras kepala.
Kau setuju? 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun