Mohon tunggu...
Mohammad WildanirRobi
Mohammad WildanirRobi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Agribinis DPPS Universitas Muhammadiyah Malang

yob

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Telur di Indonesia

4 Februari 2022   08:32 Diperbarui: 4 Februari 2022   08:37 6380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peternakan merupakan salah satu sektor agribisnis yang memiliki fungsi sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pangan terutama kebutuhan protein hewani di Indonesia. Peternakan memiliki pengaruh yang penting dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Produk hasil peternakan banyak di manfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk memenuhi kebutuhan protein. Produk hasil peternakan yang paling umum dketahui yaitu daging (daging sapi, kambing, domba, ayam), telur, susu dan sebagainya. Telur merupakan salah satu bahan pangan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena selain memiliki kandungan nutrisi yang cukup tinggi, masyarakat Indonesia lebih memilih telur daripada daging karena harganya yang lebih murah.

Peternakan ayam petelur merupakan suatu usaha dalam bidang peternakan yang memiliki prospek bagus untuk dilakukan karena telur sebagai produksi utama dari peternakan ayam petelur memiliki pangsa pasar yang jelas. Ayam petelur merupakan jenis ayam ayam ras yang direkayasa genetik (persilangan) yang telah di domestikasikan sebagai ayam penghasil telur. Persilangan tersebut dilakukan untuk menghasilkan atau memperoleh tingkat performance yang optimal sehingga dapat menghasilkan produksi telur yang banyak.

Ayam petelur mulai produksi pada umur 18 minggu sedangkan produksi optimal pada saat berumur 24-25 minggu, kondisi seperti ini disebut dengan puncak produksi. Produksi telur ayam ras di Indonesia dari tahun 2018-2020 mengalami kenaikan. Pada tahun 2018 produksi telur ayam ras sebesar 4.168.120,66 ton, tahun 2019 produksi telur ayam ras meningkat menjadi 4.753.382,23 ton dan pada tahun 2020 produksi telur ayam ras semakin meningkat menjadi 5.044.394,99 ton. Produksi tertinggi berada pada Provinsi Jawa Timur (1.320.412,84 ton), Jawa Barat (802.859,62 ton) dan Jawa Tengah (586.399,75 ton).

Proses produksi ayam petelur tidak akan selalu mengalami kenaikan, terdapat faktor faktor yang dapat mempengaruhi penurunan produksi telur. Faktor faktor yang mempengaruhi produksi ayam petelur dapat dilihat dari faktor internal, faktor eksternal dan faktor ekonomi. Faktor internal merupakan faktor yang terjadi dari dalam ayam tersebut. Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi proses produksi dari luar atau lingkungan sekitar, sedangkan faktor ekonomi merupakan segala faktor yang berkaitan tentang pemasaran.

A. Faktor Internal

Faktor internal terjadi dari dalam makhluk hidup pada kasus ini yaitu ayam petelur. Faktor internal berupa genetik maupun sistem reproduksi ayam tersebut dan sebagainya. Faktor internal akan djelaskan sebagai berikut :

1. Genetik

Proses produksi peternakan erat kaitannya dengan genetika, genetika merupakan faktor penting dalam produksi. Banyak ilmuan melakukan rekayasa genetika dengan cara menyilangkan jenis ayam dengan jenis lainnya hal itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas ayam. Genetika dapat dikatakan sebagai komponen DNA yang diwariskan oleh induk ke anak. Ayam yang memiliki genetik dengan produksi yang tinggi akan lebih dipilih daripada ayam yang memeilki tingkat produksi yang rendah. Semakin tinggi produktivitas ternak maka amakin bagus genetik yang dimilikinya. Faktor yang mempengaruhi produksi selain lingkungan yaitu dipengaruhi oleh genetik (Gebze et al., 2020)

2. Kematangan Sistem Reproduksi

Faktor yang mempengaruhi produksi telur selanjutnya yaitu kematangan sistem reproduksi ayam. Sistem reproduksi yang belum matang pada ayam petelur selain menghambat produksi juga akan menghasilkan telur yang kecil dan sedikit. Belum matangnya sistem reproduksi pada ayam mengakibatkan produksi hormon etrogen akan terganggu hal itu yang menyebabkan proses produksi akan tertunda.

B. Faktor Ekternal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun