Serambi Milk merupakan destinasi wisata edukasi yang berada di Padang Panjang menawarkan daya tarik berwisata dengan nuansa peternakan. Serambi milk merupakan destinasi wisata yang sudah terbentuk semenjak tahun 2018. Segmentasi wisatawan yang berkunjung ke Serambi Milk didominasi oleh kalangan pelajar mulai dari TK, SD, SMP, SMA maupun Mahasiswa  dengan tujuan untuk melaksanakan kegiatan study tour, Field Trip, Prakerin, Magang, Pengabdian Masyarakat dan sebagainya.Â
Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, maka pengelola Serambi Milk memanfaatkan media sosial sebagai metode utama kegiatan pemasaranya. Visi utama  serambi milk adalah menjadi suplier susu sapi segar terlebih di Sumatera Barat, Jambi dan Pekanbaru.
Serta menjadikan tempat wisata edukasi yang yang ilmunya bisa dimanfaatkan banyak orang. Jadi dengan semua syarat yang telah di sampaikan oleh Hadiwijoyo, S.S. (2012), Serambi Milk sudah  bisa dijadikan sebagai wisata edukasi ternak sapi perah karena telah memenuhi semua syarat.
Sejatinya wisata edukasi merupakan konsep wisata yang bernilai positif, dimana konsep ini memadukan antara kegiatan pembelajaran dengan kegiatan wisata. Wisata edukasi adalah kegiatan pembelajaran yang bersifat non formal, sehingga tidak kaku seperti kegiatan pembelajaran di dalam kelas.Â
Selain itu dalam pelaksanaanya, konsep ini lebih mengarah kepada konsep edutainment, yaitu belajar disertai dengan kegiatan yang menyenangkan. Tujuan utama dari wisata edukasi adalah memberikan kepuasan yang maksimal sekaligus pengetahuan baru kepada wisatawan.Â
Wisata edukasi adalah suatu program dimana pengunjung dalam kegiatan wisata khususnya anak-anak tersebut melakukan perjalanan wisata pada kawasan wisata dengan tujuan utama men-dapatkan pengalaman belajar secara langsung yang terkait dengan kawasan wisata yang dikunjungi. (Soepardi Harris,  Atie  Ernawati,  Rita  Laksmitasari , 2014).
Smith dan Jenner (1997) mendeksripsikan wisata edukasi sebagai sebuah tren wisata yang memadukan antara kegiatan rekreasi dan pendidikan sebagai produk pariwisata yang memiliki unsur pembelajaran.Â
Pariwisata edukasi dapat dipadukan dengan berbagai hal lainya dan melayani berbagai macam kepentingan wisatawan, seperti memuaskan rasa keingin tahuan mengenai orang lain, bahasa dan budaya mereka, merangsang minat terhadap seni, musik, arsitektur atau cerita rakyat, empati terhadap lingkungan alam, lanskap, flora dan fauna, atau memperdalam daya tarik warisan budaya maupun tempat-tempat bersejarah Wisata edukasi terdiri dari beberapa sub-jenis, termasuk diantaranya adalah ekowisata, wisata warisan budaya, wisata pedesaan/pertanian, dan pertukaran pelajar antar institusi pendidikan, dimana gagasan bepergian untuk tujuan pendidikan bukanlah hal baru.
Wisata edukasi Serambi Milk bergerak pada bidang peternakan khususnya sapi perah, Usaha ternak sapi di Indonesia umumnya masih bersifat usaha peternakan rakyat dan tradisional.Â
Pemeliharaannya masih sebatas usaha sampingan bagi usaha tani dan sebagai tabungan. Hal tersebut dapat disebabkan karena disaat-saat tertentu, disaat petani memerlukan uang untuk memenuhi kebutuhan yang sangat mendesak maka ternak sapi tersebut dapat dijual dan di uangkan, nah berbeda sekali dengan serambi milk yang menjadikan ternak sapi perah menjadi wisata edukasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan lokal maupun wisatawan luar.Â
Sapi perah diserambi milk berjumlah 8 ekor dengan jenis sapi yaitu sapi Friesian Holstein (FH) berasal dari Eropa tepatnya di daerah Friesland, North Holland, Belanda. Jumlah sapi yang berada di Serambi Milk yaitu sebanyak 8 ekor, spi yang menghasilkan susu sebanyak  6 ekor dan 2 ekor anaknya (Pedet).