Mohon tunggu...
Wildan Hamdi
Wildan Hamdi Mohon Tunggu... Dosen - Pendidik

Aktif mengajar di PTKIN Mataram, juga terlibat dalam pelatihan untuk pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Profesi Guru sebagai Fakta Integritas

30 Agustus 2024   19:58 Diperbarui: 30 Agustus 2024   20:11 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari itu, saya masih ingat di tengah-tengah kesibukan menyiapkan pelaksanaan ujian masuk di tempat tugas saya, seorang teman saya menelpon dan memberitahukan kalau dia dengan seorang tamu telah menunggu di ruang kerja saya. Kedatangan tamu ini sebenarnya saya sudah mengetahuinya dari informasi sehari sebelumnya.

Kemudian saya bergegas menuju ruang kerja saya, sesampainya di ruangan beliau sudah menunggu, dan saya memohon maaf membuat beliau sudah menunggu. Sambil tersenyum beliau memaklumi kesibukan saya di hari itu.

Kedatangan beliau di instansi tempat saya bekerja adalah untuk melakukan pembinaan sehubungan dengan instansi kami berniat untuk menuju ISO, salah satu status bergengsi bagi sebuah lembaga, jika ini bisa didapatkan. Beliau mengajak berdiskusi sambil ingin mendapatkan informasi tentang tata kelola di unit kerja saya.

Ada satu hal yang melekat dalam benak saya. Ketika beliau bertanya, ketika beliau ingin melihat-melihat salah satu ruang yang kami sebut DC. Ruang ini dibuat sangat tertutup, tidak boleh sembarang orang masuk ke dalamnya. Lalu beliau bertanya; berapa orang yang boleh masuk ke ruang ini?. Saya jawab, tidak semua kami bisa masuk, hanya empat orang dari semua yang ada di unit ini. Beliau lanjut bertanya; apa mereka yang boleh masuk punya fakta integritas?

Saya terdiam sejenak, sambil dalam hati bergumam dan mengulang dua kata dari beliau Fakta Integritas. Berarti hal ini sangat penting, spontan saya menjawab; belum ada.  Beliau menyarankan agar dibuatkan karena itu sangat penting, karena ruangan ini tidak dapat dimasuki oleh mereka yang tidak memiliki kapasitas dan kompetensi dan mereka harus menjaga komitmen dalam menjalankan tugas-tugas di sini.

Tidak saja penting, tetapi ini sangat penting karena fakta integritas itu sebagai jaminan atas komitmen seseorang dalam menjalankan tugas dan wewenang secara jujur, tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Ini menjadi sebuah pernyataan tentang kesanggupan menjalankan tugas yang tidak bercampur dengan tindakan melanggar hukum.

Sebuah fakta integritas juga berisikan tentang pernyataan atas janji kepada diri sendiri tentang komitmen melaksanakan tugas dan fungsi serta tanggungjawab, wewenang dan peran sesuai ketentuan.

Oh ya...... rasanya perlu juga kita tahu arti dua kata yaitu fakta dan integritas. Kalau membuka KBBI fakta itu berupa bentuk perjanjian yang dibuat dua belah pihak atau lebih, atau dengan lembaga untuk bersepakat mentaati semua hal dalam sebuah persetujuan.

Kalau integritas merupakan mutu, sifat yang utuh. Dengan keutuhan itu menimbulkan potensi yang memberi kewibawaan dan kejujuran.

Jika digabungkan keduanya, fakta integritas adalah sebuah janji yang disepakati oleh dua orang atau lebih, atau antara orang dengan lembaga untuk berkomitmen dalam menjalankan tugas dengan taat terhadap ketentuan yang dalam persetujuan, yang di dalamnya akan menimbulkan potensi kejujuran dan penuh kewibawaan.

Mari kita coba membawanya kepada tugas profesional sebagai guru. Guru profesional.... 

Profesional memuat tentang kemampuan seseorang yang mencakup, keahlian, disiplin, bertanggungjawab, berintegritas, jujur, bahkan seseorang yang profesional mampu menolak tawaran pekerjaan-tugas yang disodorkan, karena tugas dan pekerjaan itu bukan keahliannya. Seorang profesional pasti akan mempertanggungjawabkan seluruh pekerjaan dan hasil pekerjaannya. 

Seorang profesional tidak memikirkan imbalan dari tugas dan pekerjaannya. Bukan berarti ia tidak mementingkan dan menolak imbalan, tetapi menjadi seorang profesional setiap melaksanakan tugas lebih merupakan panggilan nurani, memberikan layanan terbaik bagi orang lain, tidak ingin hasil pekerjaannya akan merusak, itulah mengapa mereka menolak tugas dan pekerjaan yang bukan keahliannya.

Ingatlah kita kepada pesan Rasulullah, "jangan pernah menyerahkan suatu urusan kepada orang yang bukan ahlinya, jika tidak maka tunggulah kehacurannya". Sungguh ini adalah pesan kepada kita semua untuk bekerja secara profesional, jangan mau diserahkan suatu tugas yang memang bukan keahlian kita. 

Pesan ini tentu tidak hanya kepada orang yang memberi pekerjaan atau orang yang menugaskan seseorang, tetapi juga bagi siapapun yang diberikan tugas; terima jika itu adalah keahlian, ditolak jika itu bukan keahlian. Inilah Fakta integritas bagi seorang guru. 

Guru sebagai sebuah profesi, tidak lalu nekad menerima semua ilmu untuk diajarkan kepada anak didik. Jika dalam suatu ruang dimana tidak sembarang orang dapat keluar masuk, karena ada kerahasaiaan yang harus dijaga, maka menjadi guru juga jangan sembarang masuk ke dalam bidang yang bukan keahlian. Jika suatu pekerjaan yang dikerjakan oleh bukan ahlinya, maka akan lebih banyak yang dirusak dibandingkan dengan yang mampu diperbaikinya.

Jika fakta inegritas adalah tentang pernyataan atas janji kepada diri sendiri untuk berkomitmen melaksanakan tugas, tanggungjawab, wewenang, peran dan fungsi sesuai ketentuan, maka guru sebagai sebuah profesi juga pada hakekatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka untuk mengabdikan diri dalam suatu jabatan dan memang karena merasa terpanggil untuk melaksanakan amanah tugas tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun