Profesor Sasa pernah dimintai pendapat oleh almarhum Joop Ave, Menteri Pariwisata di masa Orde Baru. Saat itu, Joop selaku menteri terbelit dua isu yang mengganggu. Isu pertama seputar tudingan pelecehan seksual terhadap pelayan hotel di Selandia Baru. Isu kedua, perihal dugaan korupsi dalam pembangunan patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali. Pak Joop bingung menentukan sikap.
Selaku pakar komunikasi, almarhum Sasa mengajukan pertanyaan yang harus dijawab jujur oleh sang menteri.
"Isu yang pertama benar atau tidak?" tanya Profesor Sasa
"Ya benar", jawab Joop Ave
"Untuk isu yang kedua, benar atau tidak?" tanya Profesor Sasa.
"Kalau itu tidak benar pak. Saya bisa menjelaskan. Nanti Dirjen saya bisa menerangkan", jelas Joop Ave.
Mendengar pengakuan jujur itu, almarhum Sasa Djuarsa mengajukan saran praktis. Untuk isu pertama go silent, dan untuk isu kedua go counter.
Sesuai saran tersebut, Departemen Pariwisata lantas menggelar jumpa pers dengan awak media. Tidak main-main, para awak pers ini diterbangkan ke Bali untuk melihat langsung pembangunan GWK sekaligus mendengar paparan pemakaian anggarannya. Manjur. Media melupakan isu yang pertama dan fokus pada isu yang kedua.
Selamat berpulang ke rahmatullah Profesor Sasa Djuarsa Sendjaja. Dosen dan juga 'penggembira' perkuliahan di Salemba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H