Mohon tunggu...
Wildan Hakim
Wildan Hakim Mohon Tunggu... Dosen - Dosen I Pengamat Komunikasi Politik I Konsultan Komunikasi l Penyuka Kopi

Arek Kediri Jatim. Alumni FISIP Komunikasi UNS Surakarta. Pernah menjadi wartawan di detikcom dan KBR 68H Jakarta. Menyelesaikan S2 Manajemen Komunikasi di Universitas Indonesia. Saat ini mengajar di Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta dan Peneliti Senior di lembaga riset Motion Cipta Matrix.

Selanjutnya

Tutup

Money

Lebih Dekat dengan Efek Pengali Industri Migas

28 Agustus 2015   18:29 Diperbarui: 28 Agustus 2015   18:34 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Besarnya multiplier effect industri migas ini dikarenakan adanya banyak tahapan yang harus dilalui dalam eksplorasi dan eksploitasi migas. Ini dimulai dari tahapn survei seismik hingga pemboran. Semuanya membutuhkan tenaga ahli yang bergaji tinggi dan teknologi.

“Untuk perbankan Indonesia, bisnis migas juga punya dampak. Sebab, SKK Migas sudah melarang kontraktor asing yang beroperasi di wilayah Indonesia memakai bank asing untuk bertransaksi semisal untuk beli alat dan bayar gaji tenaga kerjanya. Jadi harus pakai bank BUMN di antara Bank Mandiri dan BNI.

Kunjungan ke ERC

Ajang #Nangkring ini juga mengajak peserta melongok ruangan Emergency Response Centre atau ERC. Inilah command room yang dimiliki SKK Migas. Ruangan ini digunakan untuk mengendalikan krisis atau kondisi darurat yang terjadi selama proses eksplorasi dan eksploitasi. Semisal ada kebakaran atau tumpahan minyak mentah yang diangkut di laut.

“ERP ini dikepalai oleh seorang Deputi Pengendalian Operasional . Dari DPO perintah akan dilanjutkan kepada 11 sampai 12 kepala divisi. Ruangan ini bisa memfasilitasi teleconference hingga video conference,” papar Royke Julius yang menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Fasilitasi Pengelolaan Keselamatan Kerja Eksplorasi dan Lindungan Kerja.

[caption caption="Suasana ERC di SKK Migas."]

[/caption]

Royke berharap, ERC tidak sering digunakan. Jika sering digunakan, itu artinya sering terjadi situasi darurat atau emergency. Dari sisi manajerial, ERC ini merupakan bagian khusus yang bertugas melakukan manajemen krisis atau crisis management yang bisa terjadi secara tiba-tiba. Karenanya, SDM yang bertugas di ERC ini dibekali dengan training khusus agar memiliki kompetensi saat menangani situasi krisis. 

"Secara teknis, fungsi ERC ini ialah mengintervensi tindakan di lapangan saat terjadi krisis dengan memangkas prosedur namun tetap aman dari sisi hukum," tegas Royke. 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun