Besarnya multiplier effect industri migas ini dikarenakan adanya banyak tahapan yang harus dilalui dalam eksplorasi dan eksploitasi migas. Ini dimulai dari tahapn survei seismik hingga pemboran. Semuanya membutuhkan tenaga ahli yang bergaji tinggi dan teknologi.
“Untuk perbankan Indonesia, bisnis migas juga punya dampak. Sebab, SKK Migas sudah melarang kontraktor asing yang beroperasi di wilayah Indonesia memakai bank asing untuk bertransaksi semisal untuk beli alat dan bayar gaji tenaga kerjanya. Jadi harus pakai bank BUMN di antara Bank Mandiri dan BNI.
Kunjungan ke ERC
Ajang #Nangkring ini juga mengajak peserta melongok ruangan Emergency Response Centre atau ERC. Inilah command room yang dimiliki SKK Migas. Ruangan ini digunakan untuk mengendalikan krisis atau kondisi darurat yang terjadi selama proses eksplorasi dan eksploitasi. Semisal ada kebakaran atau tumpahan minyak mentah yang diangkut di laut.
“ERP ini dikepalai oleh seorang Deputi Pengendalian Operasional . Dari DPO perintah akan dilanjutkan kepada 11 sampai 12 kepala divisi. Ruangan ini bisa memfasilitasi teleconference hingga video conference,” papar Royke Julius yang menjabat sebagai Kepala Sub Dinas Fasilitasi Pengelolaan Keselamatan Kerja Eksplorasi dan Lindungan Kerja.
[caption caption="Suasana ERC di SKK Migas."]
Royke berharap, ERC tidak sering digunakan. Jika sering digunakan, itu artinya sering terjadi situasi darurat atau emergency. Dari sisi manajerial, ERC ini merupakan bagian khusus yang bertugas melakukan manajemen krisis atau crisis management yang bisa terjadi secara tiba-tiba. Karenanya, SDM yang bertugas di ERC ini dibekali dengan training khusus agar memiliki kompetensi saat menangani situasi krisis.
"Secara teknis, fungsi ERC ini ialah mengintervensi tindakan di lapangan saat terjadi krisis dengan memangkas prosedur namun tetap aman dari sisi hukum," tegas Royke.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H