Ia mudah kehilangan barang dan pelupa. Dan yang terakhir ia mudah terdistraksi. Yang kedua adalah hyperactif (banyak gerak). Ciri-siri seseorang yang megidap ADHD jenis ini adalah ia tidak bisa diam oleh karena itu, ia tidak bisa mengambil bagian pada kegiatan yang bersifat tenang. Ia tidak bisa santai ketika duduk. Dan ia memiliki energi surplus yang berlebih. Yang ketiga adalah impulsivity.Â
Seseorang yang mengidap ADHD jenis ini dapat dikenali dengan bagaimana ia berbicara, ia berbicara seenaknya sendiri tanpa memedulikan akibat dari ucapannya. Ia suka menginterupsi atau menyela pembicaraan orang. Ketika ia ditanya maka ia akan menjawab dengan nada tinggi. Dan yang terakhir adalah dari perilakunya, ia tidak bisa untuk mengantri.
Ketika ada kesulitan pasti ada solusinya. Begitu juga dengan ADHD, ADHD bisa ditindaklanjuti dengan melakukan treatment. Seperti dalam hal medis psikologi, kita bisa modifikasi dan manajemen perilaku di rumah atau sekolah, melakukan konseling, melakukan terapi, dan intervensi medis (mengonsumsi obat). Selain itu, kita juga perlu melakukan kerjasama antar stakeholder (orang tua, guru, keluarga, dsb).
Semakin dewasa seseorang yang mengidap ADHD, gejala-gejala yang dialami seseorang tersebut semakin tidak terlihat. Bahkan bisa sama dengan anak reguler (normal). Namun, oleh karena ADHD ini tidak bisa disembuhkan maka pasti ada saja satu atau beberapa gejala yang masih menjadi tanda bahwa seseorang tersebut mengidap ADHD ketika diusia dewasa.
Jadi, ADHD perlu menjadi perhatian kita supaya seorang anak bisa terhindar dari ADHD. Kalaupun sudah mengidapnya, kita perlu tau untuk menindaklanjutinnya, agar ADHD tidak menjadi semakin parah dan anak bisa menganyam pendidikan seperti anak reguler.
Refrensi
Alan.2008.Ways Of Learning.Amerika Serikat:Taylor Francis e-Library
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H