Selanjutnya adalah kecerdasan kinestetik, kecerdasan ini lebih mengarah suatu kegiatan yang berkaitan dengan gerak. Kecerdasan ini bisa kita kembangkan lewat kegiatan olahraga, menari, senam ataupun drama.Â
Kemudian ada kecerdasan interpersonal, kecerdasan ini lebih mengarah kepada kemampuan atau kesenangan dengan orang lain dalam arti berinteraksi. Kecerdasan ini bisa kita latih melalui kegiatan diskusi, sehingga memunculkan sikap kepemimpinan, sikap empati dan juga melatih akan public speaking kita.
Kecerdasan intrapersonal, kecerdasan ini lebih mengarah kepada kemampuan seseorang dalam memahami dirinya sendiri lebih dari orang lain dan memotivasi diri. Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung dianggap pemalu.Â
Kecerdasan ini bisa kita latih dengan mengintropeksi diri, sehingga kita bisa tau tentang diri kita sendiri. Kemudia kecerdasan naturalistik, kecerdasan ini lebih mengarah kepada kemampuan seseorang akan mengenali alam.Â
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cendrung menyukai alam, dan sikap peduli terhadap alam. Kecerdasan ini bisa kita latih dengan merawat lingkungan sekitar, melakukan reboisasi, dan memanfaatkan sampah menjadi bahan yang berguna bukan merusak alam.Â
Dan yang terakhir yaitu kecerdasan eksistensial, kecerdasan ini lebih mengarah kepada kemampuan seseorang akan keingintahuan mereka terhadap kehidupan. Dalam kehidupan banyak suatu pertanyaan yang ingin mereka tau jawabannya.Â
Seseorang yang memiliki kecerdasan ini cenderung menjadi seorang yang tafakur atau suka berpikir. Kecerdasan ini bisa dilatih dengan berpikir mengenai kejadian-kejadian kecil yang untuk bisa mereka temukan sebuah makna yang terkandung dalam kejadian tersebut.
Untuk mengetahui seseorang memiliki kecerdasan yang condong kemana, kita harus mencoba semua kegiatan yang mengarah di sembilan kecerdasan tersebut. Lalu kita rasakan kita lebih menikmati atau menyukai pada kegiatan apa, sehingga nantinya kita akan menemukan kecerdasan yang lebih kita kuasai untuk memperdalam lagi mengenai kecerdasan tersebut.
Dalam teori ini, sebuah minat, bakat dan dukungan sangat diperlukan. Minat tanpa bakat menjadikan seseorang bisa melakukan kegiatan yang diminatinya, namun tidak secepat yang memiliki bakat.Â
Bakat tanpa minat menjadikan seseorang akan stuck dikemampuan yang ia miliki atau bahkan ia bisa lupa akan kemampuan yang dulu ia miliki sebab ia tidak pernah melakukannya lagi. Minat ditambah bakat menjadikan seseorang bisa menguasai kegiatan tersebut secara mahir. Tentu semua itu perlu dukungan, apabila tidak ada dukungan maka akan sangat mempengaruhi terhadap suatu kegiatan yang ditekuninya.
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui kita lebih pada kecerdasan dibidang apa sehingga kita bisa mengembangkan bakat yang kita punya. Dan apabila kita punya minat mengenai kegiatan lain, tidak ada salahnya kita mencobanya. Yang perlu kita tahu, manusia dibekali banyak kecerdasan.Â