Mohon tunggu...
wildan fauzy
wildan fauzy Mohon Tunggu... Novelis - Pengen nulis

hanya ingin nulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Curhatan Pemuda yang Pura-pura Puasa

19 Juni 2019   12:55 Diperbarui: 19 Juni 2019   15:15 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wanitaindonesia.co.id

Tidak habis pikir sepanjang barisan orang bersalaman anehnya hanya pemuda itu yang terkena sengatan lebah, mungkin sedang sial saja, sampai di rumah sanak saudara berkumpul, pemuda itu jalan dengan terpingkal-pingkal, ketika dilihat telapak kaki bagian samping bengkak memerah.

Mengeluh pada siapa pemuda itu, diambillah minyak oles sebut saja freshcareuntuk meredam rasa sakit dan bengkak yang memerah.

Selama bulan ramadan, seluruh umat muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa, dan wajib menahan diri dari segala hal yang membatalkannya, menahan hawa nafsu dan dari kegiatan yang biasa dilakukan yaitu makan dan minum mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya metahari.

Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi pemuda ini, di saat semua orang di rumahnya menjalankan, pemuda ini selalu mengikuti kegiatan seperti makan sahur dan berbuka puasa sama seperti pemuda pada umumnya yang dinilai sudah cukup kuat untuk menjalankan ibadah puasa.

Pada bulan puasa sebelumnya, pemuda ini selalu hidup di tanah perantauan, dan melakukan kegiatan godin atau kata lain membatalkan puasa bersama teman-temannya, dengan membeli makanan di minimarket yang tentunya buka ketika bulan ramadan di pagi hari.

Bulan ramadan kali ini seorang pemuda itu menatap di rumah dari awal bulan puasa, banyak umat muslim di seluruh belahan dunia sangat semangat menyambut bulan yang suci ini, tetapi sebagian masyarakat indonesia yang menganut islam KTP menyambutnya dengan santai seperti pemuda satu ini.

"Setiap sore ibunya sudah bersiap-siap mengelolah makanan di dapur, dan pada saat itu pula seorang pemuda ini harus memasang muka yang lemas dan bibir yang kering."

SEBAGAI PEMUDA YANG BERBAKTI KEPADA IBUNYA, DIA SELALU MEMBANTU MENCUCI PIRING DAN MEMBELI TAKJIL, DAN TIDAK LUPA DENGAN KEADAAN MUKA YANG TERLIHAT LEMAS DAN BIBIR KERING.

Telah diketahui sebelumnya pemuda ini memang tidak terbiasa berpuasa selama hidup di perantauan yang sudah lama, kini dihadapkan harus berpuasa ketika di rumah, karena seluruh anggota keluarga menjalankan puasa.

Banyak perbedaan pandangan antara generasi tua dan muda, dimana sebagian anggota keluarganya sangat religus dan taat menjalankan setiap perintah agama, berbanding terbalik dengan pemuda yang satu ini.

Memang bentuk kecurangan yang banyak dilakukan adalah dengan pura pura puasapada siang hari dan ikut berbuka puasa dan sahur, atau bisa disebut puasa palsu, padahal pemuda ini pada siang hari pergi ke rumah temanya sambil membawa sebotol minuman bersoda dan sebungkus rokok tidak lupa pula bungkusan nasi padang yang dibelinya pada warung nasi padang yang ditutup tirai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun