Seperti yang kita tahu budaya barat di Indonesia sangat cepat perkembangannya. Masuknya budaya luar bisa melalui banyak cara, dari mulai media cetak, media massa dan internet (media sosial) yang sangat mempengaruhi budaya Indonesia, salah taunya adalah fashion. Pada umumnya masyarakat Indonesia memang tipikal yang terbuka dengan inovasi-inovasi yang hadir dalam kehidupannya apalagi remaja. Banyaknya para remaja yang mengikuti perkembangan fashion budaya barat, dari yang ingin hanya melihat saja di media sosial menjadi ingin mencoba fashion orang barat yang saat ini sedang tren.Â
Sebenarnya jika kita ulik kembali tentang tren fashion barat yang telah diikuti oleh remaja, itu sudah ada sejak lama sekitar tahun 1950an. Dari mulai tren fashion jaket, celana corduroy dan lain-lainnya. Pastinya dalam perubahan budaya fashion ada dampak positif dan juga negatif.Â
Dampak positifnya ialah remaja itu akan menemukan gaya fashion terbaru yang akan membuat lebih kreatif dalam seperti dalam menggabungkan outfit fashion mereka. Lalu para remaja akan lebih berpikir terbuka mengenai fashion yang akan digunakan. Dan remaja akan memahami tentang dunia berpakaian bahwa fashion itu tidak harus selalu mahal dan selalu bermerek. Apalagi sekarang lagi tren thrift shop, biasanya barang-barang untuk keperluan fashion dalam thrift shop itu mempunyai harga yang miring dengan kondisi yang bagus.Â
Dampak negatif dari tren budaya fashion barat itu adalah semakin hilangnya budaya kesopanan dalam berpakaian. Terkadang para remaja tidak peduli akan kesopanan karna efek dari tren fashion budaya barat ini. Dampak negatif lainnya itu dari hasil penjualan baju buatan local yang menurun karna kurangnya peminat. Ini disebabkan karena para remaja lebih suka brand yang berasal dari barat. Kasusnya seperti brand baju lokal yaitu Erigo. Erigo saat ini sedang mengalami kenaikan dalam penjualan, tetapi remaja-remaja yang lebih suka fashion budaya barat, akan tidak terbuka dengan kehadiran kenaikan pada Erigo, bahkan malah merendahkannya.Â
Dalam menyikapi budaya yang masuk, tentu generasi muda harus merespon dengan baik. Jangan sampai karena budaya fashion barat kita sampai lupa dengan budaya fashion negri sendiri. Tidak semua budaya fashion barat itu buruk, tergantung kita yang menanggapinya. Contohnya seperti tren di internet dalam membuat video OOTD (Outfit Of The Day). Masih banyak remaja menanggapi dengan baik seperti fashion mix and match, mereka memakai celana jeans tetapi dengan atasan kemeja batik.Â
Jangan sampai kita menerima tren fashion barat secara mentah-mentah. Perlu dilihat kembali bahwasannya tren yang kita ikuti itu tidak melanggar batas norma-norma berpakaian. Dan yang kita patut banggakan yang pertama itu adalah produk-produk dari negri sendiri. Dengan maraknya brand Erigo menjadi motivasi bagi produk-produk dalam negri lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H