Mohon tunggu...
Wildan Dzaky
Wildan Dzaky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa itu Hereditas dan Lingkungan bagi Perkembangan Anak

29 Oktober 2024   00:19 Diperbarui: 29 Oktober 2024   00:30 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hereditas referensius pada potensi yang diwariskan dari generasi induk ke generasi penerus melalui gen-gen. Ini mencakup sifat-sifat biologis seperti bentuk tubuh, warna kulit, inteligensi, bakat, serta cacat tubuh atau penyakit. Sebagai contoh, seseorang mungkin memiliki fitur wajah mirip dengan orang tuanya karena warisan genetik mereka yang sama.

Lingkungan, di sisi lain, mencakup segala hal yang melingkupi individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio-kultural. Ini meliputi gizi, suhu, sistem saraf, vitamin, air, dan segala faktor material jasmani lainnya yang terkandung dalam badan.

TEORI EMPRISME DALAM PERKEMBANGAN MANUSIA

John Locke (1632-1704), mengemukakan bahwa bayi lahir seperti kertas putih kosong. Jean-Jacques Rousseau (1712-1778) menambahkan bahwa manusia pada dasarnya baik sejak lahir. Manusia memiliki potensi yang signifikan untuk dibentuk ke arah positif maupun negatif, tergantung pada pengaruh lingkungan dan pendidikan yang diterimanya. Lingkungan yang positif, seperti keluarga yang mendukung dan teman yang baik, dapat memotivasi individu untuk berkembang dengan baik, sementara lingkungan yang penuh tekanan dapat memicu stres dan gangguan mental. Selain itu, pendidikan formal memberikan akses ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk pengembangan karier serta pemahaman budaya dan etika dalam masyarakat. Integrasi antara lingkungan dan pendidikan sangat penting, di mana program-program seperti sekolah komunitas dan mentoring dapat memberikan stimulasi positif yang mendukung pertumbuhan individu. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan yang mendukung dan menyediakan akses pendidikan berkualitas adalah kunci untuk membantu generasi masa depan tumbuh menjadi individu yang mandiri, produktif, dan siap menghadapi tantangan hidup dengan percaya diri.

TEORI NATIVISME DALAM PERKEMBANGAN MANUSIA

Teori ini berpendapat bahwa sejak kelahiran, seorang anak sudah membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu yang merupakan bawaan atau warisan genetik. Arthur Schopenhauer (1788-1860), menyatakan bahwa perkembangan manusia sangat bergantung pada pembawaan atau sifat bawaan. Teori ini memandang bahwa lingkungan tidak memiliki peran signifikan dalam perkembangan manusia. Nativisme meyakini bahwa apa yang dilakukan, diharapkan, dan dipikirkan oleh seseorang merupakan kecakapan yang telah dibawa sejak lahir.

TEORI KONVERGENSI DALAM PERKEMBANGAN MANUSIA

Teori konvergensi, yang menggabungkan dari teori empirisme dan nativisme, dikembangkan oleh William Stern. Teori ini berpendapat bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh dua faktor utama: bakat bawaan dan lingkungan, termasuk pendidikan formal.

Teori konvergensi masih memiliki dua perspektif utama: satu yang memprioritaskan faktor genetik di atas pengaruh lingkungan, dan yang lainnya lebih menekankan peran lingkungan atau pendidikan. Namun, banyak pihak merasa tidak puas dengan penjelasan teori konvergensi yang menyatakan bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh dua faktor: genetik dan lingkungan.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN MANUSIA

Faktor Hereditas

faktor hereditas mempengaruhi perkembangan seorang individu disebut aliran nativisme. Pelopor aliran ini yaitu Schopenhaue. Aliran ini berpendapat bahwa sejak lahir perkembangan seorang anak 1ditentukan oleh faktor bawaan. Aliran ini menolak pengaruh lingkungan dan pendidikan dalam perkembangan seseorang. Asumsi yang mendasari aliran ini ialah bahwa kepribadian antara seorang anak dan orang tua memiliki banyak kesamaan baik dalam segi fisik dan psikis. Faktor yang dapat mempengaruhi hereditas adalah.

  • Bakat
  • Sifat keturunan
  • Intellegensi
  • Kepribadian

Faktor Lingkungan

faktor lingkungan. Kelompok tersebut merupakan aliran empirisme. Lingkungan berpengaruh besar terhadap perkembangan setiap individu sebagaimana hereditas, termasuk dalam perkembangan karakternya.

menurut F.J. Brown dapat diartikan dua macam yaitu, dalam arti luas keluarga meluputi semua pihak yang ada hubungan darah atau keturunan yang dapat dibandingkan dengan "clan" atau marga dalam arti sempit keluarga meliputi orang tua dan anak. Perubahan-perubahan yang serba cepat sebagai konsekuensi globalisasi, modernisasi, industrilisasi, dan iptek telah mengakibatkan perubahan pada nila-nilai sosial dan budaya.

Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

  • Keberfungsian keluarga
  • Pola hubungan anak dan orang tua
  • Kelas sosial dan status ekonomi
  • lingkungan sosial dan masyarakat
  • lingkungan sekolah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun