Di zaman sekarang banyak sekali bahasa-bahasa aneh seperti "Skibidi", "Ohio", "Rizz". Tahukah Kamu itu adalah bahasa Gen Alpha.
Jadi apasih Bahasa Gen Alpha itu? Dan mengapa kita harus memahaminya?
Generasi Alpha, atau Gen Alpha, adalah Generasi selanjutnya setelah Generasi Z, dengan tahun kelahiran mulai dari awal 2010-an sampai  pertengahan tahun 2020-an. Mereka adalah generasi yang lahir di abad ke-21.
Mengapa kita harus penting memahami bahasa mereka, karena beberapa alasan seperti:
1. Membangun hubungan antargenerasi: Dengan memahami bahasa mereka kita antargenerasi akan membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan generasi ini
2. Adaptasi Teknologi: Selain untuk membangun hubungan, Memahami bahasa Gen Alpha juga bisa membuat kita beradaptasi dengan teknologi, Bahasa Gen Alpha sering kali di pengaruhi oleh tren media sosial
3. Mengurangi Kesenjangan Generasi: Setiap generasi pasti memiliki bahasanya masing-masing begitu juga dengan Gen Alpha, Jika kita memahami bahasa Gen Alpha kita sudah mengurangi kesenjangan antargenerasi
Tren Bahasa Gen Alpha:
Contoh Kata atau Frasa Gen Alpha:
"Skibidi"
"Rizz"
"Ohio"
"Mewing"
Tren bahasa Gen Alpha sering muncul dari media sosial seperti TikTok, YouTube, dan Instagram. Video viral, meme, dan konten kreatif lainnya yang bikin istilah-istilah ini cepat menyebar. Misalnya, kata "Skibidi" jadi populer setelah muncul di serial "Skibidi Toilet"Â karya youtuber bernama Dafuq!?Boom! di YouTube. Selain itu, istilah-istilah ini juga sering dipakai di game online dan komunitas digital, jadi makin cepat nyebarnya.
Selain itu kata "Rizz" pertama kali muncul di internet tahun 2017, tapi baru populer di TikTok sekitar tahun 2020. Istilah ini dipopulerin sama Kai Cenat, seorang Twitch streamer terkenalDan juga kata "Sigma" mulai muncul di internet sekitar tahun 2010-an, tapi baru populer belakangan ini di kalangan Gen Z dan Gen Alpha lewat TikTok dan Instagram.
Kata "Ohio" mulai populer sekitar tahun 2023. Nama "Ohio" diambil dari negara bagian di AS yang terkenal karena banyak kejadian aneh.
"Mewing" sendiri mulai populer sekitar tahun 2019 di TikTok dan YouTube. Teknik ini dipopulerin sama Dr. Mike Mew, ortodontis asal Inggris.
Makna di Balik Bahasa:
Rizz: Singkatan dari "charisma," buat nyebut orang yang punya daya tarik atau pesona yang keren banget.
Skibidi:Â Kata yang bisa dipakai buat nyebut sesuatu yang keren atau jelek, tergantung konteksnya.
Ohio: Buat nyebut sesuatu yang buruk atau nggak enak.
Mewing:Â Aktivitas buat memperbaiki bentuk wajah dengan menekan lidah ke langit-langit mulut, katanya bisa bikin garis rahang lebih kencang.
Bagaimana Bahasa Ini Mencerminkan Nilai dan Budaya Gen Alpha:
Kreativitas dan Ekspresi Diri: Gen Alpha sering menciptakan dan menggunakan kata-kata baru untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang unik dan kreatif.
Pengaruh Digital: Banyak istilah yang muncul dari tren di media sosial, menunjukkan betapa besar pengaruh platform digital dalam kehidupan mereka.
Independensi dan Individualisme: Kata seperti "Sigma"Â mencerminkan nilai independensi dan keinginan untuk tidak terikat pada norma sosial yang kaku.
Adaptasi Cepat: Gen Alpha cepat mengadopsi dan menyebarkan tren baru, menunjukkan fleksibilitas dan adaptabilitas mereka dalam lingkungan yang terus berubah.
Pengaruh Bahasa Gen Alpha:
Adaptasi Teknologi: Gen A sangat terampil dalam menggunakan teknologi untuk berkomunikasi. Mereka lebih nyaman dengan video call, pesan instan, dan media sosial dibandingkan dengan komunikasi tatap muka atau telepon tradisional.
Komunikasi Singkat dan Cepat: Dengan dominasi platform digital seperti TikTok dan Instagram, Gen A cenderung berkomunikasi dengan cara yang lebih singkat dan cepat. Mereka lebih sering menggunakan singkatan, emoji, dan meme untuk menyampaikan pesan.
Dampak Bahasa Gen Alpha terhadap Komunikasi Sehari-hari
Penggunaan Bahasa Gaul: Gen A sering menggunakan bahasa gaul yang dipengaruhi oleh tren media sosial dan budaya digital. Istilah-istilah seperti "Ohio" "skibidi," dan "rizz" menjadi bagian dari kosakata mereka. Ini menciptakan cara komunikasi yang lebih dinamis dan ekspresif, tetapi juga bisa membingungkan bagi generasi yang lebih tua.
Pengaruh terhadap Generasi Lain:
Orang Tua: Orang tua dari Gen A sering kali harus beradaptasi dengan bahasa dan teknologi yang digunakan oleh anak-anak mereka. Ini bisa menjadi tantangan, tetapi juga kesempatan untuk belajar dan memahami dunia digital yang lebih luas.
Pendidik: Guru dan pendidik perlu menyesuaikan metode pengajaran mereka untuk mengakomodasi gaya belajar dan komunikasi Gen A. Penggunaan teknologi dalam pendidikan menjadi semakin penting, dan pendidik harus memahami bahasa dan tren yang relevan untuk tetap terhubung dengan siswa mereka.
Generasi Sebelumnya: Generasi yang lebih tua, seperti Baby Boomers dan Generasi X, mungkin merasa kesulitan untuk mengikuti perkembangan bahasa dan teknologi yang cepat. Namun, ini juga mendorong mereka untuk lebih terbuka terhadap perubahan dan inovasi
 Â
Kesimpulan
Memahami bahasa yang digunakan oleh Generasi Alpha (Gen A) sangat penting karena bahasa ini mencerminkan cara mereka berkomunikasi, berpikir, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Bahasa yang mereka gunakan dipengaruhi oleh teknologi digital, media sosial, dan globalisasi, yang semuanya berkontribusi pada gaya komunikasi yang lebih cepat, singkat, dan dinamis.
Saran untuk Orang Tua dan Pendidik
Terbuka dan Fleksibel: Orang tua dan pendidik harus terbuka terhadap perubahan dan inovasi dalam bahasa. Memahami istilah-istilah baru dan tren yang digunakan oleh Gen A dapat membantu menjembatani kesenjangan komunikasi.
Belajar Bersama: Menggunakan teknologi dan media sosial bersama anak-anak dapat menjadi cara yang efektif untuk memahami dunia mereka. Ini juga bisa menjadi kesempatan untuk mengajarkan etika digital dan penggunaan teknologi yang bijak.
Kombinasi Metode Tradisional dan Modern: Dalam pendidikan, penting untuk menggabungkan metode pengajaran tradisional dengan teknologi modern. Ini dapat membantu menjaga minat dan keterlibatan siswa Gen  A.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H