Mohon tunggu...
Muhammad Wildan Baihaqi
Muhammad Wildan Baihaqi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Muhammad Wildan Baihaqi. Saat ini saya sedang menempuh pendidikan diperguruan tinggi negeri, tepat di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, jurusan Jurnalistik, semester satu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

5 Pokok Ajaran Aliran Mu'tazilah, Nomor 4 Bikin Syok

2 Januari 2024   07:01 Diperbarui: 2 Januari 2024   07:10 1315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai aliran yang dikenal sebagai kelompok teolog dengan pemikiran rasionalisme yang mendalam dan bersifat filosofis, Mu’tazilah mengenalkan metode-metode filsafat dalam membahas persoalan teologi

Secara umum, pemikiran mereka merupakan kebenaran dalam kehidupan dunia. Tetapi teologi bukan membahas dunia beserta isinya, melainkan tentang agama dan Tuhan. Terdapat 5 dasar pokok ajaran Mu’tazilah yang menjadikan mereka dianggap kelompok sesat dalam Islam.

  1. At-Tauhid (Kemahaesaan Allah)

Ajaran mendasar yang terpenting bagi kaum Mu'tazilah adalah At-Tauhid atau Keesaan Allah. Kepada mereka, kita hanya bisa mengatakan bahwa Allah Maha Kuasa jika hanya Dia Yang Maha Esa, tidak ada yang serupa dengan-Nya. 

Dengan demikian, kaum Mu'tazilah menolak gagasan antropomorfisme, khususnya ideologi yang menggambarkan Tuhan mirip dengan makhluk-Nya. 

Mereka juga menolak gagasan tentang penglihatan yang indah, khususnya gagasan bahwa manusia bisa melihat Tuhan. Satu-satunya sifat Tuhan yang tidak mungkin ada sama sekali pada makhluk-Nya adalah sifat qadim. 

Pemahaman ini mendorong kaum Mu'tazilah untuk mengingkari bahwa sifat-sifat Tuhan mempunyai wujud selain Dzat Tuhan. Bagi kaum Mu'tazilah, paham ini lahir dari keinginan untuk menjaga kesucian Keesaan Tuhan.

  1. Al- adl

Pengertian Al-'Adl Mu'tazilah tentang 'adl adalah keadilan yang diberikan Allah ketika menjelaskan perbuatan manusia. Menurut Abd al-Jabar, “Semua perbuatan Allah itu baik, tidak merugikan dan tidak lalai.” 

Apabila Allah menganiaya hambanya, maka itu semua demi kemaslahatan hambanya, karena jika tidak demi kemaslahatannya, berarti Allah telah melalaikan kewajibannya untuk berbuat baik.

  1. Al-Wa’ad wa Al-Wa’id (Janji dan Ancaman)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun