Kudus, 29 Juli 2024 - Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang pengelolaan sampah organik, mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) dari kelompok GIAT 9 yang terjun di Desa Klumpit Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus baru-baru ini memperkenalkan metode inovatif yang dikenal sebagai Loseda. Metode ini dianggap sebagai solusi alternatif yang efektif untuk mengolah sampah organik, dengan tujuan mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan.
Apa Itu Metode Loseda?
Metode Loseda merupakan sebuah teknik pengelolaan sampah organik yang mengintegrasikan proses fermentasi dengan mikroorganisme khusus untuk mempercepat proses penguraian sampah. Nama "Loseda" sendiri diambil dari kombinasi kata "Lokal" dan "Sedap", yang mencerminkan prinsip pemanfaatan bahan lokal untuk hasil yang optimal.
Proses utama dari metode Loseda melibatkan penambahan inokulan mikroorganisme pada sampah organik, seperti sisa makanan dan limbah tanaman. Mikroorganisme ini membantu memecah bahan organik menjadi kompos yang berguna, mengurangi volume sampah dan mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat untuk tanah.
Manfaat Metode Loseda
1. Pengurangan Sampah: Dengan memanfaatkan metode ini, volume sampah organik dapat dikurangi secara signifikan. Proses fermentasi yang efisien mengurangi penumpukan sampah di tempat pembuangan akhir.
2. Pemanfaatan Kembali: Hasil dari proses Loseda adalah kompos yang kaya nutrisi, yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan terutama kesuburan tanah.
3. Ramah Lingkungan: Metode ini menggunakan mikroorganisme yang ramah lingkungan dan mengurangi kebutuhan akan bahan kimia dalam proses penguraian sampah.
Implementasi dan Sosialisasi
Pada 12 Juli 2024 Mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Klumpit melaksanakan kegiatan untuk mensosialisasikan metode Loseda kepada masyarakat sekitar di wilayah Desa Klumpit. Kegiatan ini meliputi penyuluhan, serta demonstrasi secara langsung kepada masyarakat
Dalam penyuluhan yang diadakan, peserta diberikan penjelasan mendetail tentang cara kerja metode Loseda, mulai dari pemilihan bahan, proses fermentasi, hingga bagaimana aplikasi kompos pada tanaman. Demonstrasi langsung juga dilakukan untuk menunjukkan efektivitas metode ini dalam mengolah sampah organik.
Tanggapan Masyarakat
Respon dari masyarakat sangat positif. Banyak peserta yang merasa terbantu dengan adanya metode ini, terutama dalam hal pengelolaan sampah organik di rumah tangga mereka. Mereka juga menyadari manfaat tambahan berupa peningkatan kualitas tanah yang dapat mendukung pertumbuhan tanaman mereka.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pengelolaan sampah, metode Loseda diharapkan dapat diterima secara luas. Mahasiswa UNNES GIAT 9 Klumpit berkomitmen untuk terus melakukan sosialisasi dan edukasi agar lebih banyak orang yang dapat memanfaatkan metode ini dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H