Mohon tunggu...
WILDAN ARFAN
WILDAN ARFAN Mohon Tunggu... Lainnya - Semarang, indonesia

@wildanarfan_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semestinya Semesta

9 Desember 2020   11:29 Diperbarui: 9 Desember 2020   11:35 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai semesta

Juangmu bernamakan asa

Kasihmu berdasarkan cinta

Namun bahagiamu tak selalu berbentuk tawa

Wahai dunia

Kuncimu bernama waktu

Menafsirkan jeda menjadi rindu

Mengubah senyumnya menjadi candu

Wahai alam raya

Ku benci hukum mu

Dalam sekejap mencipta pilu

Setelah dengan bangga menjadi haru

Aku hidup dalam ambigu

Dan berjalan beriring sendu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun