Mohon tunggu...
Wildan Nurul Anam
Wildan Nurul Anam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta - Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam

Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta - Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Covid-19 bagi Seorang Freelancer Desain Grafis

20 Oktober 2021   13:00 Diperbarui: 20 Oktober 2021   13:13 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi COVID-19 membuat semua aspek kehidupan terguncang baik pendidikan, sosial, pariwisata, kesehatan maupun ekonomi. Masyarakat mau tak mau harus memutar otak lebih keras agar bisa bertahan selama pandemi berlangsung. 

Sejak munculnya pandemi Covid-19, bisnis ekonomi diberbagai sektor mengalami penurunan yang cukup drastis dan mendapat pukulan hebat. Pendapatan berkurang drastis mengingat daya beli atau kurangnya permintaan yang menurun.

Kondisi serupa dialami juga oleh Muhammad Aliyul Adhim atau biasa disapa dengan Adhim. Pria berusia 23 tahun asal Lampung ini menekuni bisnis di bidang kreatif berupa desain grafis. Bisnis yang ia rintis sejak September 2019 ini diberi nama @temanwisuda.id.

2021-10-20-11-616fb36ac01a4c1f69486c12.png
2021-10-20-11-616fb36ac01a4c1f69486c12.png
"Awal mula saya menekuni pekerjaan ini bermula dari iseng-iseng aja, ya karena saya memang menyukai dunia desain grafis. Maka dari itu saya mencoba membuka bisnis desain grafis ini" kata Adhim, saat saya wawancarai lewat Zoom Meeting.

Bidang desain grafis yang ditekuni oleh Adhim ini mulai dari vector art, line art, foto ucapan dan lain sebagainya, yang kemudian ia pasarkan melalui media sosal  Instagram dengan nama akun @temanwisuda.id. Biaya atau price list yang ditawarkan oleh Adhim sendiri cukup bervariasi mulai dari 65.000 sampai 80.000 per face untuk desain vector.

Pria yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta ini mengatakan bahwa ketika awal pandemi covid-19 ini datang, orderan atau pesanan berkurang drastis, bahkan hampir dalam satu minggu tidak ada yang pesan. Padahal sebelum ada covid-19 ini biasanya banyak orderan dan pesanan, salah satu penyebabnya yaitu banyak bermunculan akun-akun freelance baru yang hampir sama dengan miliknya.

"Awal-awal pandemi memang sempat mengalami penurunan pendapatan yang cukup drastis, dalam seminggu kadang hampir ga ada yang pesan sama sekali. Menurut saya salah satu penyebabnya ya karena persaingan online yang makin ketat, banyak bermunculan freelancer baru yang menggeluti dunia desain grafis seperti saya". jelas Adhim

Tak ingin terus-terusan mengalami penuruanan, Adhim putar otak dan melakukan inovasi baru untuk memasarkan produknya. Mulai dari pemasangan iklan, memberikan diskon, sampai penambahan produk atau layanan.

"Saya melakukan putar otak dengan melakukan inovasi baru, mulai dari pemasangan iklan lebih banyak, melakukan testimoni. Sementara untuk penambahan produk, ada tambahan pembuatan kartu ucapan dan edit foto dan video" ungkapnya.

Adhim menyadari, untuk memajukkan usahanya ini ia perlu mengambil resiko. Terbukti dengan resiko yang ia ambil, sedikit demi sedikit mulai banyak pesanan atau orderan lagi dan tentunya berdampak pada omzet yang ia peroleh tiap bulannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun