Mohon tunggu...
Wilda Khoerinnisa
Wilda Khoerinnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa Program Study Pengembangan Masyarakat Islam. Hobi Masak, wisata, nyanyi, kulineran.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mahasiswa KKN UIN Saizu Melakukan Kunjungan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) Gula Merah

17 Agustus 2024   23:38 Diperbarui: 17 Agustus 2024   23:39 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menggali Potensi UMKM gula semut di Dk. Cuntelan Desa Wagirpandan Kecamatan Rowokele Kabupaten Kebumen.

Mahasiswa KKN UIN SAIZU Purwokerto kelompok 23 melakukan kunjungan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Desa Wagirpandan, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen. Kunjungan ini dilakukan pada hari senin (29/07/2024) pukul 08.00 WIB.

Kunjungan UMKM merupakan kegiatan yang memiliki tujuan dalam memahami serta mengamati beberapa aspek yang ada dalam proses produksi. Tujuan utama dari adanya kunjungan UMKM ini agar dapat mengetahui kegiatan dan aspek yang ada dalam UMKM contohnya seperti aspek produksi. Kunjungan UMKM ini juga mempunyai manfaat misalnya mendapatkan pengetahuan baru mengenai dunia usah serta proses pemasaran mengenai suatu produk.

Archive KKN23
Archive KKN23

Kunjungan UMKM Gula Semut ini dilakukan di rumah Pak Rasiman selaku ketua RW 04   tepatnya di Dk.Cuntelan RT 01 RW 04 proses pembuatan gula semut dari Nira kelapa. Pada saat itu nira yang diperoleh dari 9 pohon kelapa sawit. Nira merupakan hasil dari penyadapan tandan bunga jantan atau bunga aren kemudian nira tersebut di fermentasikan selanjutnya  getah di saring serta di panaskan dalam wajan pemanasan ini dilakukan selama 1 sampai 3 jam tergantung dengan banyaknya nira yang di panaskan selama proses pemanasan nira diaduk terus menerus sampai mendidih ketika dalam proses pemanasan nira tersebut terdapat busa maka busanya harus dihilangkan supaya gula yang di hasilkan tidak terlalu gelap, lebih kering dan bisa tahan lebih lama setelah di panaskan selama 1 sampai dengan 3 jam nira kemudian di angkat dan di diamkan sebentar diaduk aduk kemudian langsung di cetak pada cetakan karena kalau tidak nira itu cepat mengeras. Pembuatan gula semut yang di produksi secara lokal memiliki cita rasa yang berbeda dari gula-gula lainnya. Harga jual gula semut perkilonya sekitar 17.000. di desa Wagirpandan tepatnya di Dk. Cuntelan hamper sebagian masyarakatnya memproduksi gula semut. Dengan adanya kunjungan gula semut ini mengajak kita untuk lebih peduli terhadap produk lokal dan ikut serta dalam pelestarian tradisi pembuatan gula semut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun