Ingin Sukses, Tapi Perhitungan ?
Oleh : Juwilda
                                                            Â
Perubahan adalah rangkaian dari segmen kehidupan. Hidup itu tidaklah stagnan, selalu ada perbedaan yang mengikuti disetiap perjalanannya, entah itu keberhasilan ataukah kegagalan. Entah yang kita hadapi adalah sebuah keberuntungan ataukah keterpurukan. Tak ada yang mampu mengidentifikasi seperti apa kehidupan kita di masa mendatang. Saat ini kita hanya bisa bergerak, berjuang untuk memperbaiki kehidupan kita di masa depan.Â
Banyak orang yang menginginkan perubahan dalam hidupnya namun enggan untuk melakukan langkah-langkah menuju perubahan. Ingin menjadi orang yang tak biasa dan diperhitungkan jasanya, namun hanya mampu melakukan hal-hal biasa yang juga mampu dilakukan oleh banyak orang. Sehingga tak ada keistimewaan dan perbedaan dengan yang lainnya. Hidupnya sama dengan kehidupan orang-orang pada umumnya. Karena cara menjalaninya pun sama. Tak ingin keluar dari zona nyaman. Padahal jika ditelisik lebih dalam bahkan zona nyaman itu adalah sebuah ketidaknyamanan.
Zona nyaman merupakan cara termudah menemui kegagalan. Zona ternyaman merupakan jalan paling efektif untuk membenamkan potensi yang ada. Tak ada keuntungan berharga yang akan kita temui dalam zona nyaman itu. Zona nyaman hanya menjadikan kita sebagai manusia pemalas, malas bergerak, malas bereksperimen, takut mencoba, tak ingin bereksplorasi karena pikirannya dipenuhi kata tak ingin gagal. Padahal gagal itulah yang nantinya akan menghantarkan kita pada puncak keberhasilan. Tak ada kesuksesan tanpa adanya kegagalan.
Orang-orang sukses saat ini merupakan orang-orang yang dahulu hidupnya jauh lebih terpuruk dari orang-orang pada umumnya. Hidupnya jauh lebih menyakitkan, pengorbanannya patut diperhitungkan, jangan bilang apa saja ujian yang dihadapi. Cemoohan, kritikan, remehan dan dipandang sebelah mata sudah menjadi santapan sehari-hari baginya. Namun apakah hal ini menjadikannya berhenti untuk mengejar impiannya ? tidak. Mereka bahkan menjadikan segala macam cemoohan itu sebagai batu loncatan untuk terbang lebih tinggi meraih mimpi.
"Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. At-Taubah : 105)
Cara terbaik untuk membantah omongan orang-orang yang tak suka dengan perubahan yang ada pada diri kita yakni dengan membuktikan. Buktikan bahwa tuduhannya tidaklah benar, buktikan bahwa persangkaannya salah, buktikan bahwa anda bisa meski diremehkan, buktikan bahwa anda itu hebat bisa sukses tanpa bantuan mereka. Jadikan mereka menyesal karena pernah meremehkan kemampuan anda. Jadilah orang yang diperhitungkan di tengah masyarakat. Perkataannya di perhitungkan, perbuatannya mampu diandalkan.
Saat ini yang menjadi masalah terletak pada individu yang belum mengetahui jati diri dan tidak mengenal potensinya, sehingga ia pun menjadi bingung dengan kehidupannya. Sulit bergerak karena tak tau apa yang menjadi tujuan dan target utama. Ia pun menjadi orang-orang yang gagal menjadi motor penggerak sebab mengendari motornya saja tak mampu, bagaimana mau menebar manfaat ditengah umat ? Kenali siapa dirimu, apa yang harusnya menjadi pusat perhatianmu saat ini. Jika kau telah mengetahui kemampuanmu, maka kehidupanmu akan lebih terarah. Setiap waktu yang dilewati akan diisi dengan hal-hal yang bermanfaat dan mendekatkanmu pada impian dan cita-cita.
Tak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. Jangan perhitungan terhadap sesuatu yang telah kau korbankan. Sebab jika kau fokus pada pengeluaran, maka hidupmu hanya menjadi seonggok daging yang sibuk dengan perhitungan itu. Tapi lakukanlah yang terbaik dan berkorbanlah semampu yang kau bisa saat ini. Jangan ragu, berikan keyakinan pada diri bahwa anda bisa. Selalu berikan motivasi pada diri dengan bangun sikap optimisme. Perbedaan kita hanya terletak pada mindset, cara berfikir serta kesabaran dan kegigihan kita dalam mengamalkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H