Mohon tunggu...
Wildah Rahmi
Wildah Rahmi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pecinta coklat, roti, dan hobi baca buku.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bolehkah Aku Cemburu?

25 Januari 2024   11:00 Diperbarui: 5 November 2024   11:48 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar pribadi

Tidak ada sambutan hangat dariku saat kamu datang dan izin memasuki barisan cerita panjang perjalanan hidupku. Menatapmu berada di dekatku saja rasanya enggan! Entah ... kamu sama sekali bukan tipe orang yang kuharapkan kehadirannya. Sama sekali bukan orang yang kuinginkan kedatangannya!Aku mencoba terus menjauh, namun kamu ... selalu berusaha untuk terus mendekat. Hari silih berganti, bulan demi bulan terlewati, hingga akhirnya ... aku lelah dengan terus melawan sikapmu. Hatiku melunak kepadamu. Rasanya terlalu jahat jika aku terus memberimu sikap dingin tak peduli. Perlahan ... aku menyambut dengan hangat sikap manismu. Aku menerima dengan bahagia setiap perhatian kecilmu. Lalu kita ... semakin dekat seiring waktu yang berjalan. Ya! Hanya dekat tanpa terikat!!Itulah mengapa akhirnya aku tak memiliki hak apapun atasmu. Aku tak berhak marah saat melihatmu asik dengan duniamu. Aku tak berhak kecewa saat kamu mengabaikanku. Aku tak berhak sedih saat kamu meninggalkanku!

Tapi ... bolehkah aku cemburu?

Ku tahu,  aku dan kamu ... hanya terjebak pada rasa nyaman dan saling membutuhkan demi mengusir resah, namun kita enggan untuk saling memiliki. Sehingga ... saat aku melihatmu pergi dan bahagia dengan yang lain, aku tak punya kuasa apapun untuk menghentikan langkahmu.

Tapi ... bolehkah aku cemburu??

Karena ... bagaimanapun aku adalah manusia biasa yang memiliki hati yang begitu rapuh. Aku mudah sekali untuk bahagia saat kamu datang dengan segala sikap manis dan perhatianmu.  Mudah sekli luluh di saat kamu merajuk memintaku tetap di sisimu. Tapi ... aku pun tak sulit merasa patah dan terluka di saat melihatmu tertawa bahagia serta mengabaikanku dengan begitu gampangnya. Ketika dengan mudahnya kau bercengkrama begitu manis nan romantis dengn dia di hadapanku, berlaga seolah ku tak ada!

Maka ... sekali lagi kutanya, bolehkah aku cemburu?? Sedangkan kutahu bahwa kamu bukanlah siapa-siapa. Kita hanya sepasang insan yang dekat tanpa hubungan yang mengikat!

Sekali lagi ... bolehkah aku cemburu? Meski kita bukanlah siapa-siapa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Ingin Temu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun