Jika saja batas ruang dan waktu ini bisa ku tembus, ingin sekali aku menembusnya.
Bertemu denganmu sejenak. Memelukmu dengan begitu erat.Â
Bercerita banyak hal yang mungkin kamu tidak tahu.Â
Namun yang pasti aku ingin berkata bahwa aku meridukanmu.Â
Setiap waktu berg ulir rindu ini semakin menderu. Sesak rasanya.Â
Karena aku terlalu terbiasa dengan adanya dirimu.
Banyak orang menilai aku adalah gadis kecilmu yang manja.Â
Tanpa mereka tahu seberapa kuat aku berjuang untuk menjadi gadis kecilmu yang tangguh,Â
saat kau ditakdirkan untuk pulang ke negeri abadi.
Aku tak mungkin memintamu untuk kembali.Â
Karena tentu itu adalah mustahil.Â
Tugas ku saat ini hanyalah terus berjuang dan melangkah meneruskan kehidupan ini meski engkau tidak lagi bersama di sisi.Â
Seperti pesanmu kala itu, bahwa ada atau tiada dirimu, aku harus tetap bahagia dan menjalani kehidupan ini dengan tetap menatap masa depan. Meski beban kerinduan ini semakin berat dan menyesakkan setiap saat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H