OLEH: WILDA DELIANA HARAHAP
Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian bantuan oleh tenaga professional atau Guru BK kepada individu yang bermasalah (KES-T). Nah, ditengah pandemi seperti saat ini, guru Bimbingan dan Konseling (BK) turut ambil bagian dalam perkembangan Kesehatan Mental terhadap siswa.
Guru BK mengemban beragam peran dan tantangan untuk berkontribusi dalam fase transisi dan new normal ini. Berbagai tantangan terasa dan salah satunya adalah bergesernya metode konseling dari tatap muka menjadi via daring.
Tak bisa dipungkiri seperti kita ketahui bersama bahwa dampak dari adanya pandemi ini bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik namun juga mental seseorang. Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Psikiater Nova Riyanti Yusuf mengungkapkan pandemi yang dialami saat ini dapat membuat cemas, stress, depresi, hingga memicu bunuh diri.
Nah, oleh karena itu salah satu peran Guru BK di masa pandemi ini adalah memberikan layanan psikososial untuk menjaga kesehatan jiwa/mental, baik siswa maupun masyarakat pada umumnya.
Layanan Psikososial/Program Dukungan Psikososial (Psychososcial Support) merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan psikososial individu maupun siswa, dan masyarakat pada umumnya agar tetap berfungsi optimal pada saat mengalami krisis dalam situasi bencana atau kecelakaan.
Nah, bisa kita artikan juga sebagai layanan jenis apa pun dari luar atau lokal yang bertujuan melindungi atau meningkatkan kesejahteraan psikologis dan/atau mencegah serta menangani kondisi kesehatan jiwa dan psikososial.
Nah, lalu kenapa sih layanan psikososial sangat dibutuhkan? Seperti yang dikatakan oleh Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa Psikiater Nova Riyanti Yusuf bahwa pandemi yang dialami saat ini dapat membuat cemas, stress, depresi, hingga memicu bunuh diri.
Maka dari itu Guru BK harus melakukan layanan psikososial ini. Layanan psikososial dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu: Tahap pertama, Rapid Assesment, kaji cepat kepada sasaran/penyintas yang kehilangan anggota keluarga saat terjadi bencana, penyintas yang mengalami luka berat, penyintas yang rumahnya hancur atau rusak berat, orang dewasa, ibu hamil, penyandang disabilitas.
Assessment dilakukan dengan lima cara, yaitu: 1) Wawancara terbuka, 2) Wawancara tertutup, 3)Activity daily living mapping dimana ketiga metode ini digunakan untuk kelompok asesmen pada kelompok wanita dan pria dewasa dengan menuliskan aktivitas-aktivitas penyintas sehari-hari sebelum bencana, aktivitas saat ini setelah pengungsian, masalah dan harapan penyintas, 4) Tools berupa body mapping, dimana body mapping digunakan untuk asesmen pada kelompok anak dan remaja, dengan menggambar secara utuh dan bentuk manusia secara abstrak, kemudian menuliskan apa yang mereka pikirkan , mereka lihat, mereka dengar, mereka cium, mereka rasakan pada saat bencana, dan menuliskan harapan mereka, 5) Cerita dan menggambar pada anak.
Tahap kedua, Intervensi dimana intervensi dalam rangka psikologi dan khususnya psikologi klinis adalah membantu klien atau pasien menyelesaikan masalah psikologis, terutama sisi emosionalnya.Â
Lalu, bagaimana melakukan layanan psikososial di tengah pandemi seperti ini? Pada umumnya secara konvensional kita harus bertatap muka, namun di kondisi darurat seperti ini kita diharapkan mulai terbiasa memberikan layanan konseling secara online (contoh layanan psikososial) atau lebih dikenal dengan Cyber Counseling. Pastikan calon konseli mengetahui dan bisa menggunakan platform online yang akan digunakan dalam proses konseling.
Referensi:
Utami, Diah Setia. Dkk. 2020. Pedoman Dukungan Kesehatan Jiwa Dan PSikososial Pada Pandemi Covid-19. Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI.
https://www.kompasiana.com/wahfiuddinrambe/5f1d00f1d541df5ad05c7a62/adakah-andil-guru-bk-di-masa-pandemi-covid-19?page=1 (Diakses pada Senin 03 Agustus, Pukul 20.30 WIB)
Muh. Nur Alamsyah on Youtube (Layanan Psikososial Bencana Covid-19) https://www.youtube.com/watch?v=ttVThJDFwxk&feature=youtu.be
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI