Jumat (22/07/2022) Kelompok KKN 422 UMD periode II Universitas Jember ikut serta bermusyawarah dengan masyarakat setempat perihal pembentukan pengurus Kawasan Cipta Lingkungan Indah (KCL). Kawasan Cipta Lingkungan merupakan kawasan yang menjunjung tinggi kesetaraan untuk berbagai kalangan masyarakat di Desa Olean.
Ketua Komunitas Cipta Lingkungan, Urip, Menyampaikan KCL berangkat atas toleransi masyarakat Olean yang tinggi dan upaya bersama membentuk lingkungan yang ATM (Ayem, Tentrem, Marem) dengan ramah kesetaraan termasuk difabelitas, anak, perempuan dan lansia.
Selain menjunjung tinggi nilai-nilai kesetaraan, tujuan KCL adalah untuk mempersiapkan temu inklusi Nasional tahun 2023 yang bertempat di Desa Olean.
"Tidak hanya itu Kawasan Cipta Lingkungan ini diciptakan dan dikembangkan guna menyambut temu inklusi tahun 2023 yang kebetulan bertempat di Desa Olean, maka dari itu kami berusaha memunculkan inovasi baru untuk membekali masyarakat agar turut serta mempersipkan acara tersebut" Tambahnya.
Kepala Desa Olean, Anshory, mendukung pembentukan kawasan ini dengan mengawal penuh pembentukan KCL berupa Support tenaga dan Support finansial.
"Awal munculnya kawasan ini didasari dengan situasi pandemi yang membentuk kampung tangguh, namun kata kampung tangguh tidak relevan ketika digunakan pada era saat ini. Penggunaan kata tersebut membuat masyarakat memiliki trauma mendalam terkait pandemi Covid-19. Oleh karena itu, kami memiliki inisiatif untuk mengganti kata 'Kampung Tangguh' menjadi 'Kawasan Cipta Lingkungan' dengan cakupan pembahasan yang variatif dan memotivasi masyarakat untuk optimis melakukan kegiatan" Ujar Anshory.
"Pembangunan sektor perekonomian, pariwisata, budaya dan digital sedang menjadi topik yang kami bahas bersama masyarakat KCL" Lanjutnya.
Selain Ketua KCL dan Kepala Desa, Mahasiswa KKN turut serta berpartisipasi membantu pembentukan KCL serta memberikan ide-ide baru yang bisa digunakan dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang.
"Masyarakat Desa Olean sangat kritis yang mencerminkan bahwa desa ini benar-benar merupakan Desa Inklusif yang memiliki rasa toleransi tinggi pada masyarakat sekitar, namun masih perlu adanya peningkatan budaya literasi masyarakat agar begitu matang dalam memikirkan perencanaan KCL masa depan" Ungkap Aulia Koordinator KKN di Desa Olean.
"Menumbuhkan budaya literasi dapat dimulai dengan memasifkan papan informasi disetiap dusun dan tempat strategis mengenai informasi Desa Olean termasuk budaya dan potensi setiap dusun" Sambungnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H