Mohon tunggu...
Wilda Yanti
Wilda Yanti Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bergerak dibidang kepedulian lingkungan dan sosial

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengelolaan Sampah Berbasis Komunal Orientasi Ekonomi

21 September 2013   00:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:36 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan sampah di Indonesia sudah sangat pelik, tumpukan sampah dimana-mana, sampah yang semakin menggunung di TPA, bisa dibayangkan sampai kapan kemampuan TPA menampung sampah yang selalu datang tiap hari. Selalu ada keluhan dari masyarakat bau yang tidak sedap, masalah kesehatan, musibah-musibah di TPA akibat longsoran sampah, banyak lagi efek yang mempengaruhi kehidupan lingkungan dan sosial masyarakat.

Padahal pemerintah Indonesia sudah punya regulasi yang sangat baik, dalam regulasi yang dirancang pemerintah sendiri tidak ada anjuran untuk membuang sampah di TPA, tapi herannya pemerintah daerah seperti berlomba-lomba membangun TPA, membeli alat-alat berat Kenapa?? padahal jika dijalankan sesuai regulasi pengelolaan sampah berbasis masyarakat, biaya-biaya itu semua bisa dipangkas.

Untuk mengatasi permasalahan sampah kami merancang program " Pengelolaan Sampah Berbasis Komunal Orientasi Ekonomi" Program yang dirancang dengan menggali regulasi yang ada di Indonesia. Program ini lahir dari tangan ahli management, praktisi dan tim teknologi memahami kebutuhan lingkungan khususnya persampahan sesuai regulasi yang ada di Indonesia.

Kenapa berbasis komunal (masyarakat) dan orientasi ekonomi, dalam kepedulian lingkungan kita harus berdasar kepada kearifan lokal, faktor budaya masyarakat sangat mempengaruhi. Penanganan disatu kelompok masyarakat bisa berbeda dengan kelompak masyarakat lain yang berbeda budaya. Satu teknologi sampah dari negara maju belum tentu sesuai dengan kebutuhan bangsa ini. Karena itu program ini melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Kenapa harus orientasi ekonomi? semua agama menganjurkan tentang kebersihan, tapi penanganan sampah tidak akan selesai hanya dengan semboyan "Kebersihan Sebagian Dari Iman" Untuk beriman orang butuh penghidupan, jika sampah organik digali nilai-nilai ekonominya masyarakat akan bergerak mendekati, selama ini yang disentuh hanya sampah an organik, padahal nilai ekonomi pada sampah organik jauh lebih besar. Perlu memunculkan nilai-nilai ini dimasyarakat kita, bahwa sampah organik merupakan sumber ekonomi baru.

Permasalahan lingkungan adalah tanggung jawab semua orang mari kita kerja..kerja...kerja untuk menjaga, memelihara dan menghargai lingkungan kita.

WILDA YANTI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun