Mohon tunggu...
Higinus Wilbrot
Higinus Wilbrot Mohon Tunggu... -

Saya Bagian dari Manusia Biasa selalu memegang Prinsip Hidup adalah Pilihan serta Perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Higinus Wilbrot : Revolusi Mental Bagian dari Pendidikan Berkarakter

2 Mei 2016   20:44 Diperbarui: 3 Mei 2016   10:41 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    Dunia Pendidikan Nasional terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik maupun terdidik , dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih moderen sehingga perluh diimbangi dengan pendidikan yang berkarakter. Pendidikan moderen ini juga sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan terutama pada Negara-Negara berkembang  seperti di Indonesia . Maka Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya. 

    Pada dasarnya Tujuan pendidikan untuk menciptakan seseorang yang berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat dan tepat didalam berbagai lingkungan sosial kemasyarkatakan. Sistem Pendidikan itu sendiri memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan, maka ditengah era globalisasi ini perluhnya pendidikan berkarakter yang bisa kita pelajari bersama baik pada jenjang pendidikan formal (TK hingga Perguruan tinggi) maupun pendidikan Nonformal (Seminar, Pelatihan, Diskusi, dll)

   Revolusi Mental dalam bidang pendidikan  merupakan suatu gerakan seluruh rakyat Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik. Karena itu Revolusi Mental bukanlah pilihan, tetapi suatu keharusan, agar bangsa kita bisa berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa lain di dunia tanpa kehilangan jatidiri sebagai negara yang memiliki karakter. Kita bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dengan memulai Revolusi Mental dari diri sendiri, sejak saat ini. Sehingga revolusi mental senantiasa menjadi jargon pemerintahan Jokowi menjadi nyata ditengah masyarakat.

Higinus Wilbrot

   Sistem pendidikan  tidak mesti mereduksi eksistensi kepemudaan dalam setiap ruang kesadaran kritis para pelajar yang berkarakter,  sistem pendidikan saat ini harus berimbang tidak cukup hanya mampu dalam kecerdasan intelektual namun juga harus memiliki kecerdasan emosional maupun kecerdasan spritualitas.  Penulis juga berharap sistem pendidikan hari ini  tidak  menciptakan  pemuda intelektual apatis melihat dinamika sosial tetapi harus berani berkata jujur tentang realitas sosial ditengah-tengah masyarakat.  

     Dalam perkembangan sistem pendidikan saat ini bisa kita dilihat dari banyaknya tugas akademik yang semakin menumpuk tanpa diimbangi dengan pendidikan berkarakter mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi sehingga penulis  atau pembaca sekalian bisa melihat, mendengar informasi baik media cetak maupun elektronik  banyak orang yang  pintar seperti Profesor, kaum pelajar, cendikiawan terlibat dalam kasus-kasus  yang bertentangan dengan aturan undang-undang atau nilai-nilai kearifan lokal. 

Revolusi Mental dalam bidang Pendidikan

     Masyarakat membutuhkan peran kaum Intelekual untuk mendidik serta membina masyarakat secara langsung dilapangan atau dengan kata lain dalam hal ini senantiasa menjadi panutan bagi masyarakat umum , maka  revolusi mental dalam bidang pendidikan masa kini perluh  diajarkan   nilai-nilai integritas itu secara nyata bukan sekedar teory-teory.  

   Desain sistem pendiidkan kita mesti selaras dengan semangat revolusi mental sebaik mungkin oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan pendidikan sehingga yang menjadi manifesto Roh identitas kaum intelektual tidak terkikis ditengah problematika bangsa yang membutuhkan kaum pelajar harus berani mampu memaparkan pandangan sosial seperti melawan keadilan, kemiskinan, kebodohan dan ketimpangan sosial sebagaimana yang kita dengar 18  poin penting berkaitan dengan pendidikan berkarakter oleh kementerian pendidikan atau  biasa penulis sebutkan 18 poin revolusi mental dalam bidang pendidikan yang harus diimplementasikan secara bersama diantaranya

1. Religius
 Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2. Jujur
 Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3. Toleransi
 Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4. Disiplin
 Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

5. Kerja Keras
 Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.

6. Kreatif
 Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

7. Mandiri
 Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

8. Demokratis
 Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

9. Rasa Ingin Tahu
 Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10. Semangat Kebangsaan
 Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11. Cinta Tanah Air
 Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

12. Menghargai Prestasi
 Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13. Bersahabat/Komunikatif
 Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

14. Cinta Damai
 Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

15. Gemar Membaca
 Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16. Peduli Lingkungan
 Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

17. Peduli Sosial
 Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

18. Tanggung Jawab
 Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

pengertian pendidikan menurut beberapa sumber

Menurut UU No. 20 tahun 2003

    Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Menurut kamus Bahasa Indonesia

   Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)

   Menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.

Menurut H. Horne

    Pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada vtuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. Peran pendidikan sangat penting untuk membangun manajemen sumber daya yang berkualitas, Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan dengan elemen lain seperti modal, teknologi, dan uang sebab manusia itu sendiri yang mengendalikan yang lain. Membicarakan sumber daya manusia tidak terlepas dari kegiatan-kegiatan atau proses manajemen lainnya seperti strategi perencanaan, pengembangan manajemen dan pengembangan organisasi.

    Keterkaitan antara aspek-aspek manajemen itu sangat erat sekali sehingga sulit bagi kita untuk menghindari dari pembicaraan secara terpisah satu dengan lainnya. manajemen sumber daya adalah perencanaan, pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Untuk membangun manajemen sumber daya manusia yang berkualitas tidak pernah lepas dari pendidikan. Pendidikan bertujuan bukan hanya membentuk manusia yang cerdas otaknya dan trampil dalam melaksanakan tugas, namun diharapkan dan dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada karyawan yang berprestasi. menghasilkan manusia yang memiliki moral. Untuk membangun manajemen sumber daya yang berkualitas maka harus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) misalnya dengan membangun pendidikan karyawan yang baik dan berkualitas, apabila manajemen sumber dayanya sudah berkualitas maka proses dalam manajemen sumber daya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, pengontrolan terhadap sumber daya manusia juga akan lebih maksimal dan akan menghasilkan manajemen sdm yang berkualitas, untuk meningkatkan kualitas pendidikan sdm misalnya dengan memberikan pelatihan kepada karyawan atau kepada masyarakat secara umum.

    Sejarah berdirinya Bangsa ini tidak terlepas dari peran serta kaum intelektual pada waktu pra kemerdekaan maupun kemerdekaan, yang waktu itu dengan berani mengatakan benar untuk keluar dari berbagai jenis penjajahan hingga menyatakan kemerdekaan berserikat, berkumpul berpendapat. kembali kita menyimak sistem pendidikan yang masi terhegemoni dengan arus rutinitas bisa kita hipotesakan euforia sistem pendidikan kita lebih mengedepankan pada hasil nilai akademik ketimbang proses nilai integritas, nilai moralitas dan nilai perjuangan menjadi manusia yang merdeka .  filsafah pendidikan yang mendasar adalah peran kaum pelajar untuk  mempunya kesadaran kritis akan jati dirinya. Pemerintah perlu mengupayakan Arah strategis terkait pendidikan berkarakter  dimulai  dari sejak pada tingkat dasar misalnya mulai dari TK sampai pada tingkat Menengah keatas, tentu perlu diskala prioritaskan pada jenjang SMA yang merupakan wahana untuk membentuk daya nalar anak didik yang akan mempengaruhi tingkat yang lebih tinggi. Dalam situasi sekarang perlu di desakkan kepada pemerintah untuk kembali memikirkan ihwal mendasar tentang landasan pendidikan kita. kembali membaca bahwa pendidikan bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan menciptakan kemerdekaan manusia yang bermartabat, bukan sekedar soal angka dan dunia bendawi lainnya namun mesti dikembalikan sesuai tupoksinya, upaya revolusi mental dalam pendidikan perlu diperjuangkan secara berkesinambungan bukan  selesai besok atau lusa, para pengambil kebijakan Negara ini, Sudah waktunya menyadari bahwa kemajuan bangsa dicerminkan oleh sejauh mana kebijakan pendidikan yang bisa menciptakan pemuda intelektual yang berkarakter serta berdaya saing dengan negara lain tanpa harus menghilangkan identitas bangsa Indonesia sebagai negara yang memiliki karakter kearifan lokal yang bisa diterapkan didunia.

Sisi Keadilan dalam bidang pendidikan

    Terlepas dari persoalan pendidikan berkarakter ditengah masyarakat, banyak kita temukan murid  Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas bahkan bahkan mahasiswa pada tingkat perguruan tinggi mengalami beberapa hambatan akibat beberapa hal salah satunya biaya sekolah mahal, minimnya sarana maupun prasarana Pendidikan maka tidak menjadi rahasisa umum bagi publik terkait dengan perkembangan pendidikan hari ini juga belum merata baik pada wilayah Indonesia barat maupun Indonesia timur.  Perlu kita sadari bersama masih ada kesenjangan dalam ekselerasi pembangunan dibidang pendidikan,  Oleh kerena itu  saya berharap pemerintah pusat memperhatikan bidang pendidikan secara merata baik dari Sabang sampai Marauke dari Nias hingga Rote dilain pihak pemerintah daerah juga perluh bersinergi bersama pemerintah pusat untuk memperhatikan sektor pendidikan untuk mempersiapkan generasi penerus yang handal mampu berdikari membangun bangsa dan pihak pengambilan kebijakan mulai dari tingkat daerah hingga pusat senantiasa menjadikan pendidikan berkarakter   sebagai pondasi dasar dalam membangun bangsa dan Negara sebagaimana diatur dalam UUD 1945 pasal 31 tentang  PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
 pada Pasal 31
 (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
 (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
 wajib membiayainya.
 (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan
 nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia
 dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan
 undang undang.
 (4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurangkurangnya
 dua
 puluh persen dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari
 aggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
 penyelenggaraan pendidikan nasional.
 (5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan tekhnologi

   Ada beberapa poin penting dalam UUD 1945 pasal 31 tentang pendidikan dan kebudayaan secara jelas menunjukan arah pendiidkan kita kedepan harus mencerdaskan anak bangsa dengan nilai-nilai pendidikan berkarakter, disertai dengan tuntutan bagi para pemangku kebijakan  negara  untuk memprioritaskan anggaran  bagi bidang pendidikan sehingga kelak pembangunan dalam bidang pendidikan  kita merata, berdaya saing serta berkeadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun