Menurut Richard L. Daft (2017) "The Leadership Experience" menyatakan bahwa Global Mindset (pola pikir global) adalah kemampuan manajer untuk mempengaruhi individu, kelompok, organisasi, dan sistem yang mewakili karakteristik sosial, budaya, politik, institusi, intelektual, dan psikologis yang berbeda. Dengan pola pikir global, suatu organisasi atau perusahaan dapat bersaing di dalam pasar global. Dalam persaingan pasar global tersebut akan memperluas jangkauan dari organisasi atau perusahaan tersebut, dengan meluasnya jangkauan tersebut maka akan menciptakan kesempatan untuk belajar lebih luas lagi. Dengan pola pikir global, maka individu akan lebih membuka diri terhadap ide-ide baru yang dapat mendorong munculnya inovasi-inovasi yang baru, selain itu pola pikir global juga dapat memfasilitasi kerja sama yang lebih baik lagi dengan mitra dari berbagai negara.
Peran manajemen Sumber Daya Manusia di sini adalah bagaimana dapat memfasilitasi anggota atau pekerjanya agar dapat menerapkan pola pikir global dalam pekerjaannya sehingga membantu organisasi atau perusahaan berkompetisi di era globalisasi. Pola pikir global dapat dikembangkan dengan adanya kesadaran akan perbedaan budaya dan bagaimana individu menghargai perbedaan tersebut, kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang berubah-ubah, kemampuan berkomunikasi yang mumpuni dengan orang yang mempunyai latar belakang budaya atau bahasa yang berbeda, dan juga memiliki pemikiran yang strategis dalam melihat masalah dan peluang dari perspektif global.
Dengan manajemen Sumber Daya Manusia yang tepat dan juga penerapan global mindset dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, maka dapat dipastikan bahwa organisasi atau perusahaan tersebut dapat bersaing bahkan menjadi salah satu yang unggul di tengah-tengah arus globalisasi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H