Mohon tunggu...
Wil Wvn
Wil Wvn Mohon Tunggu... -

Jangan mudah melemah, karena sesungguhnya melemah adalah ketidakmampuan yang dibuat-buat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gejolak Sabah: Kemungkinan Terburuk Bagi TKI

5 Maret 2013   21:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:16 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari terakhir pemberitaan di media massa tak luput menjangkau tentang pertikaian negara tetangga Malaysia dengan Kesultanan Sulu dari Filipina atas klaim wilayah Sabah yang saat ini merupakan salah satu negara bagian negeri Jiran. Dikabarkan bahwa telah puluhan korban tewas dari kedua pihak akibat peristiwa tersebut.

Seruan untuk penanganan konflik dengan cara-cara damai terlontar dari pihak Malaysia dan Filipina sebagai negara yang mempunyai kedaulatan atas Sulu. Faktanya kurang berpengaruh akan terciptanya  suasana yang kondusif di Lahad Datu, Sabah, karena di sisi lain Pihak Kesultanan Sulu tetap gigih dan bersikeras mempertahankan/merebut Sabah, yang secara historis adalah wilayah mereka yang diahdiahkan oleh Sultan Brunai.

Lalu, bagaimanakah nasib para TKI kita di Sabah ???

Kabar yang terus berkembang di beberapa media massa nasional menyebutkan bahwa jumlah TKI yang berada di sekitar kawasan perkebunan kelapa sawit di Sabah diperkirakan sekitar 8.000 orang. Namun, sekitar 600 jiwa TKI yang memang benar-benar berada di wilayah konflik, dan saat ini telah dievakuasi ke lokasi yang aman.

Selanjutnya KJRI memastikan semua WNI pekerja saat ini dalam kondisi aman, dan terus berkoordinasi dan memantau dengan aparat setempat, untuk memperoleh perkembangan terbaru seputar konflik sengketa lahan di Sabah.

Lalu, seberapa siapkah KJRI dan TKI kita jika terjadi "Kemungkinan Terburuk" ??

Sebagian pengikut-pengikut Kesultanan Sulu terdesak oleh militer Malaysia tentu akan melarikan diri ke wilayah-wilayah lain yang akan menjadi titik-titik baru/meluasnya konsentrasi wilayah konflik, di mana terdapat banyak TKI.

TKI yang berstatus legal mungkin saja akan lebih mudah untuk dievakuasi karena memiliki surat-surat yang resmi, dan dalam diri pribadi mereka tidak ada perasaan was-was jika pihak keamanan Malaysia melakukan pemeriksaan surat-surat sebelum evakuasi. Namun berbeda bagi  TKI yang berstatus Ilegal, selain keamanan yang terancam akibat konflik, juga merasa was-was jika dilakukan pemeriksaan surat-surat sebelum evakuasi, hingga memungkinkan mereka memilih untuk sembunyi untuk menghindari sanksi dari pihak keamanan. Sedikit tambahan bahwa seperti yang kita saksikan di televisi, antara ciri-ciri fisik orang-orang Sulu dengan Indonesia bisa dikatakan mirip, sehingga sedikit kemungkinan bagi militer Malaysia untuk membedakan yang mana musuh dan yang bukan musuh.

Oleh karena itu, bagaimanapun juga, legal tidaknya status TKI kita di Malaysia, pemerintah Indonesia melalui konsulat-konsulatnya tetap harus bekerja ekstra keras memperhatikan keamanan Saudara-Saudara kita di sana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun