Sinergi, kata yang mampu menggambarkan bagaimana UIN Maulana Malik Ibrahim Malang terus memposisikan diri di tengah masyarakat. Pada tanggal 25 Juni 2023 tim pengadian kepada masyarakat UIN Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki) kembali melakukan pendampingan terhadap kelompok masyarakat. Kali ini kegiatan pendampingan dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dasar kewirausahaan bagi remaja masjid.
Jika tahun lalu tim pengabdian memberikan dampingan bagi klien Bapas kelas 1 Malang, kali ini kelompok remaja masjid menjadi subjek dampingan yang tak kalah menarik. Tim pengabdian yang diketuai oleh Wiku Aji Sugiri, M.Pd. memberikan dampingan dalam bentuk pelatihan pengolahan kopi lokal menjadi produk kekinian. Tema serupa dengan subjek dampingan yang berbeda.
Tim pengabdian UIN Maliki melanjutkan kolaborasi bersama Semat Space untuk memberikan pengetahuan dasar pengolahan kopi lokal. Hal tersebut dilakukan mengingat peluang usaha kopi di kota Malang semakin luas. Remaja masjid diyakini mampu berperan dalam hal optimalisasi peningkatan eksistensi kopi lokal Malang Raya.
Selain bersama Semat Space, tim pengabdian juga memperluas jaringan kolaborasi bersama kelompok pemuda Fatayat Ranting Ndesan, Malang. Hal tersebut turut memfasilitasi pemuda dilingkungan setempat dalam melaksanakan kegiatan positif. Semangat anggota fatayat dan remaja masjid Miftahul Jannah dalam kegiatan pelatihan sangat terlihat. Semua peserta bergantian untuk melakukan uji coba membuat berbagai macam olahan kopi.
Barianto Nurasri Sudarmawan, S.E., M.M., Dosen pada Fakultas Ekonomi UIN Malang sekaligus anggota tim pengabdian menyampaikan pada peserta bahwa peluang usaha kopi di Malang cukup menjanjikan. Malang saat ini tidak hanya sebatas kota wisata, lebih dari itu Malang telah menjadi kota pelajar. Ratusan ribu mahasiswa baru tiap tahunnya dipastikan akan menetap di Malang untuk menempuh Pendidikan tinggi. Tentu mereka membutuhkan tempat-tempat nyaman diluar kampus untuk melakukan kegiatan-kegiatan positif. Hal ini memberikan peluang bagi kelompok remaja masjid Mifathul Jannah dan Fatayat Ranting Ndesan untuk bersaing dalam memenuhi kebutuhan tersebut.
Lebih lanjut Mas Bari (sapaan akrab beliau) menjelaskan bahwa kelompok remaja masjid dan Fatayat saat ini harus berani out of the box. Tidak hanya belajar ilmu agama saja, namun juga diharapkan mampu menciptakan peluang wirausaha. Keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu wirausaha diyakini akan mampu memperkuat karakter entrepreneur muslim di Indonesia.
Pada kegiatan pelatihan ini, Azka Makka selaku narasumber sekaligus CEO Semat Space memberikan banyak ilmu kepada peserta. Materi tentang varietas kopi, metode/teknik penyeduhan, hingga strategi pemasaran turut disajikan kepada peserta. Peserta diminta untuk bergantian mencoba membuat beberapa varian olahan kopi secara langsung. Narasumber mendampingi dan memberikan arahan agar peserta bisa lebih luwes dalam mengolah produk yang akan dipasarkan.
Hingga pada akhir sesi, beberapa peserta memberikan testimoni bahwa pelatihan pengolahan kopi ini menarik untuk diikuti. Peserta juga merasa senang dan puas dengan materi yang disampaikan oleh narasumber. Terlebih Ketika peserta diberikan peralatan dasar yang dapat digunakan untuk berlatih di lingkungan mereka selepas pelatihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H