Wikismart.id-- ChatGPT telah menghasilkan konten yang komprehensif dan akurat. Namun, para peneliti, seniman, dan profesor memperingatkan tentang kekurangan yang harus diwaspadai yang menurunkan kualitas konten. Dalam artikel ini, kita akan melihat 11 kelemahan konten ChatGPT.
11 Kelemahan ChatGPT dalam Pembuatan Konten
1. Penggunaan Frasa Membuatnya Terdeteksi sebagai Bukan Buatan Manusia
Para peneliti yang meneliti bagaimana mendeteksi konten yang dihasilkan mesin telah menemukan pola-pola yang membuatnya terdengar tidak alami. Salah satu keanehan dalam AI adalah kesulitan dalam memahami idioms.
Idiom adalah frasa atau ungkapan dengan makna metaforik yang melekat padanya, misalnya "Tinggi hati = Sombong atau angkuh." Ketiadaan idioms dalam sebuah konten bisa menjadi tanda bahwa konten tersebut dibuat oleh mesin dan ini bisa menjadi bagian dari algoritma deteksi.
Dikatakan dalam laporan penelitian 2022 Adversarial Robustness of Neural-Statistical Features in Detection of Generative Transformers tentang keanehan ini dalam konten yang dibuat oleh mesin:
"Fitur frasa yang kompleks didasarkan pada frekuensi kata dan frasa spesifik dalam teks yang dianalisis yang lebih sering terjadi dalam teks manusia.
...Dari fitur frasa kompleks ini, fitur idiom mempertahankan kekuatan prediksi terkuat dalam deteksi model generatif."
Ketidakmampuan untuk menggunakan idioms berkontribusi pada pembuatan output ChatGPT yang terdengar dan terbaca tidak alami.
2. ChatGPT Kurang Kemampuan Untuk Berekspresi
Seorang seniman mengomentari bagaimana output dari ChatGPT meniru apa yang disebut seni, tetapi kurang dari kualitas ekspresi seni.
Ekspresi adalah tindakan mengungkapkan pikiran atau perasaan. Output dari ChatGPT tidak berisi ekspresi, hanya kata-kata. Ia tidak dapat menghasilkan konten yang menyentuh orang secara emosional seperti yang dapat dilakukan oleh manusia -- karena ia tidak memiliki pikiran atau perasaan.
3. ChatGPT Tidak Menghasilkan Wawasan (Insight)
Seperti yang dikutip oleh The Insider, seorang akademisi mencatat bahwa esai akademis yang dihasilkan oleh ChatGPT kurang memiliki wawasan tentang topik tersebut. ChatGPT menjelaskan ringkasan topik tetapi tidak menawarkan wawasan unik tentang topik tersebut. Manusia menciptakan melalui pengetahuan, tetapi juga melalui pengalaman pribadi dan persepsi subjektif mereka.