Perusahaan software house yang melayani jasa pembuatan aplikasi mobile, baik itu Android, iOS, Wondows Phone maupun platform Blackberry seharusnya mengerti tentang prosedur baku dalam pengembangan produk tersebut. Pembuatan aplikasi apapun, termasuk aplikasi mobile harus mengikuti disiplin pengembangan SDLC (Software Development Life Cycle) apapun metodologinya, baik waterfall, spiral, agil, dan lain-lain. Termasuk juga pada jasa pembuatan aplikasi mobile, software development adalah proses pengembangan sistem yang rumit dan melibatkan semua sumber daya, baik programmer, desainer, analis, ataupun stackholder dari pihak pengguna. Pembuatan aplikasi mobile tanpa melalui prosedur yang baku, hanya akan menghabiskan sumber daya, dana, waktu, dan tenaga. Dan akhirnya tingkat usabilitas aplikasi mobile tersebut sangat rendah. Kita sering melihat sebuah aplikasi mobile yang dibuat dengan dana yang besar, tapi tidak begitu digunakan untuk mendukung proses manajemen perusahaan, karena prosedur pengembangannya tidak benar. Prosedur baku yang dilakukan Crocodic Studio sebagai salah satu perusahaan jasa pembuatan aplikasi mobile untuk platform Android, iOS, Windows Phone, maupun Blackberry, dalam mengembangkan aplikasi mobile, antara lain:
Tahap 1: Kick off Meeting
Tim ahli dari Crocodic akan mengadakan pertemuan intensif dengan semua elemen di perusahaan Anda yang terkait secara langsung ataupun tidak langsung dengan sistem yang akan dioptimalisasi oleh aplikasi mobile yang akan dikembangkan. Kami akan mengidentifikasi semua kebutuhan Anda dan logic kausalitas dalam sistem manajemen yang Ada. Pada tahap ini, Tim Crocodic akan memastikan bahwa aplikasi mobile yang akan dikembangkan benar-benar menyelesaikan masalah yang ada dan memberikan kontribusi yang fundamental bagi sistem kinerja perusahaan Anda.
Tahap 2: Content & Materials Gathering
Pada tahap ini, Kami sebagai pengembang aplikasi mobile akan mengumpulkan semua konten, aset, gambar-gambar, struktur dan hak akses ke database, dan lain-lain. Tidak semua sumber daya komponen aplikasi mobile sudah tersedia, maka Kami akan membuat komponen yang dibutuhkan, yang selama ini belum ada di perusahaan Anda, tentunya atas setelah diberikan previlage dari perusahaan Anda.
Tahap 3: Wireframe Creation
Ini adalah tahap dimana desain kasar dari aplikasi mobile Anda akan dibuat. Desain kasar disini meliputi layout penempatan teks dan gambar, dan kesemua alur logic dari aplikasi mobile Anda. Sebuah gambar wireframe, juga dikenal sebagai sebuah skema atau blueprint, adalah panduan visual yang mewakili kerangka-kerangka dari sebuah aplikasi mobile. Wireframes diciptakan untuk tujuan mengatur elemen tampilan sehingga mencapai tujuan terbaik tertentu. Tujuan tersebut diinformasikan oleh ide bisnis dan ide kreatif. Wireframe menggambarkan tata letak halaman atau pengaturan konten pada tampilan aplikasi mobile, termasuk elemen antarmuka dan sistem navigasi, dan bagaimana mereka bekerja sama. Wireframe biasanya tidak memiliki gaya tipografi, warna, atau gambar, karena fokus utama terletak pada fungsi, perilaku , dan prioritas konten yang menjadi titip fokus.
Tahap 4: Application Design
Tahap ini merupakan pembuatan desain antar muka (GUI) dari aplikasi mobile yang akan dikembangkan. Seperti apa tampilan aplikasi mobile Anda akan tergambar secara nyata. Desain ini menyangkut pemilihan warna yang sesuai dengan pesan perusahaan Anda. Selain itu jenis font, logo dan bentuk juga menjadi elemen penting pada tahap ini.
Tahap 5: Development & Integration
Tahap ini, tim pengembang aplikasi mobile akan mulai melakukan proses coding, membangun database, alfa, beta, dan final testing. Termasuk dalam tahap ini juga adalah mengintegrasikan aplikasi mobile dengan sistem yang sudah ada, misalnya database sistem informasi, POS, atau website perusahaan.
Tahap 6: Project Sign-off, Launch, and Marketing
Pihak jasa pembuatan aplikasi mobile yang berkompeten, akan merasa bertanggung jawab untuk membuat aplikasi mobile Anda sukses pada saat launching. Jika aplikasi Anda diperuntukkan bagi publik, maka pihak penyedia jasa aplikasi mobile lebih baik jika memberikan layanan marketing dan branding online. Karena pihak pembuat memiliki pengetahuan teknis yang detail mengenai semua sisi aplikasi mobile tersebut. Terlebih lagi, di awal masa launching tentunya akan dijumpai banyak bug, yang membutuhkan penyelesaian secara cepat dan tepat.
Tahap 6: Maintenance Application
Selama diimplementasikan, aplikasi mobile perlu dipantau kinerjanya, kemudian jika perlu diberikan rekomendasi untuk penyesuaian fitur sehingga menjadi lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pihak penyedia jasa pembuatan aplikasi mobile harus memberikan jaminan pelayanan sampai tahap ini. Maka dari itu, pihak penyedia jasa pembuatan aplikasi mobile harus dapat menjelaskan kepada perusahaan pemakai jasa tentang skema perhitungan anggaran tidak sekedar hanya pada pembuatan, tapi juga sampai kepada maintenance. Aplikasi yang tidak up to date (tidak dimaintenance dengan baik) lama kelamaan akan ditinggal oleh masyarakat, atau jika dalam konteks keperluan internal perusahaan, maka usabilitasnya akan terus menurun. Salam Crocodic Sob
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H