Mohon tunggu...
Wike AuliaKartika
Wike AuliaKartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

JUST FOR FUN

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upgrading Digital yang Dilakukan Mahasiswa KKN 07 Universitas Muhammadiyah Jember Terkait Pengembangan UMKM

7 Agustus 2022   07:21 Diperbarui: 7 Agustus 2022   07:35 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, 1 Agustus 2022 program KKN tematik 2022 telah diterjunkan di beberapa desa. Masing-masing kelompok diterjunkan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat ditempat yang ditentukan oleh LPPM UNMUH Jember. Sebanyak 20 mahasiswa ditempatkan di desa Sukoreno, Kalisat Jember.

Sukoreno merupakan salah satu Desa yang berada di sebelah Utara kabupaten Jember tepatnya di kecamatan Kalisat, memiliki lokasi pertanian yang sangat strategis serta masyarakat yang guyub rukun membuat desa ini menjadi salah satu desa dengan supplier bahan makanan mentah yang sukses di kecamatan Kalisat, salah satu yang diunggulkan ialah pabrik pembuatan tahu asin.

Sore hari kelompok 07 yang ditempatkan di desa Sukoreno, Kalisat Jember melakukan observasi dan wawancara terhadap salah satu UMKM di Sukoreno yakni pabrik tahu asin. Terdapat 2 lokasi pabrik tahu asin yang kami kunjungi, yang pertama pabrik tahu asin milik Bu Sidah.

Pabrik tahu asin milik Bu Sidah ini merupakan pabrik rumahan (homemade) yang telah diwariskan dari kedua orang tuanya secara turun temurun yang telah berdiri sejak tahun 80-an. 

" Usaha ini sudah berjalan secara turun-temurun dari orang tua saya" tutur Bu Sidah. Di pabriknya Bu Sidah ini tidak hanya memproduksi tahu asin yang telah digoreng namun juga memproduksi tahu putih (mentahan) yang dipasarkan dipasar Wirolegi dan sudah memiliki beberapa pelanggan. Karena Bu Sidah tidak memiliki karyawan, jadi yang menjalankan usaha tahu asin hanya keluarganya saja.

Pabrik tahu asin yang berikutnya adalah milik Pak Dani, beliau mengelola usaha ini sudah berlangsung selama 3 tahun. " Saya menjalankan usaha ini sudah berlangsung selama 3 tahun", tutur Pak Dani. Proses produksi masih dilakukan oleh Pak Dani beserta dengan istrinya.
Pabrik tahu Pak Dani dalam 1 jam bisa menghasilkan 4 kotak tahu mentah. Selain dirumahnya beliau juga memasarkan dagangannya di pasar Kalisat. Beliau melakukan pemasaran yang cukup unik, Pak Dani berangkat ke pasar pada jam 5 pagi sampai jam setengah tujuh, kalau dirumah tahu mentahnya digantung-gantung, jadi para pembeli (pelanggan) langsung ambil tahunya dan mengkonfirmasikan (pembayaran) melalui WhatsApp.

Dokpri
Dokpri


Pak Dani mengalami kendala pemasaran ketika harga minyak goreng naik, yang mana biasanya beliau meraup keuntungan hingga Rp.150.000., per harinya menjadi Rp.100.000., saja perhari. Beliau juga menjelaskan bagaimana proses pembuatan tahu; 1. Pertama kedelai digiling , 2. Kedelai yang sudah digiling kemudian direbus, 3. Mengambil ampas kedelai untuk dimasukkan ke cetakan tahu. Untuk sisa ampas pembuatan tahu bisa dijual dengan harga Rp.3000., per 1 bulatan ampas tahu yang biasanya dipergunakan untuk makan sapi.

Pada tanggal 05 Agustus kelompok kuliah kerja nyata (KKN) universitas muhammadiyah jember juga melakukan sedikit upgrading terkait lokasi tempat pabrik tahu pak dani, yaitu dengan menambahkan lokasi pabrik tahu pak dani tersebut ke google maps dengan harapan masyarakat ataupun pelanggan dari pak dani menjadi lebih mudah dalam mencari lokasi pabrik tahu maupun titik akses tempat tersebut. 

Target market setelah ditambahkannya pabrik tahu pak dani ini ke google maps adalah untuk menarik pelanggan-pelanggan yang sebelumnya belum/tidak tahu pabrik tahu pak dani ini, dengan terdigitalisasinya titik akses pabrik tahu tersebut mudah-mudahan bisa menarik pelanggan lebih banyak lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun