Bagai kuda bertarung dengan lawan.
Batinku menjerit, sesali diri.
Wahai Sang Maha pembolak-balik hati.
Dosa apa hingga hamba terbelenggu pedihnya batin ini?
Akankah diri tetap tegar?
Tak ada yang tau.
SkenarioMu memutar balik langkahku.
Dimana kutemui kembali setitik cahaya terang?
Kemana ku tapaki kembali langkah kancil mungil itu?
Semua telah sirna, terbekas celoteh dan canda tawa belaka, menurutku.
Saat ini kupasrahkan diri.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!