Selinap angin hampiri heningnya rebahan ini.
Desiran rindu kerap menyapa diri.
Lampau sudah tak bersua dengan Ilahi Rabbi.
Kalbuku memuncak, teringat rentetan jamuan pahit terasa kembali.
Hari ini  fajar bersua terlebih dini.
Pekat mungkin yang kurasa.
Malam sunyi menemani
Kisahku tumpah dengan Sang Murabbi
Hingga,
Tak terasa benih-benih langka jatuh dipangkuan hati.
Dada berkecamuk.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!