3. Pendidikan Karakter dan Kewarganegaraan
Di kedua negara, pendidikan karakter dan kewarganegaraan adalah komponen penting dalam kurikulum. Di Brunei, selain pendidikan agama, sekolah juga mengajarkan nilai-nilai moral dan kebajikan seperti rasa hormat, tanggung jawab, dan kerja sama. Pendidikan kewarganegaraan di Brunei difokuskan pada pembentukan warga negara yang taat hukum dan memiliki rasa kebanggaan terhadap identitas nasional serta kontribusi terhadap masyarakat.
Indonesia, dengan latar belakang sosial yang lebih plural, juga mengajarkan pendidikan kewarganegaraan yang bertujuan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air. Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia menekankan pentingnya persatuan dalam keragaman, mengingat adanya berbagai suku, bahasa, dan agama. Selain itu, pendidikan karakter yang menekankan pada nilai-nilai seperti gotong royong, toleransi, dan integritas juga dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di Indonesia.
4. Tantangan dalam Sistem Pendidikan
Meskipun ada banyak persamaan dalam pendekatan pendidikan di Brunei dan Indonesia, kedua negara ini juga menghadapi tantangan yang cukup besar dalam dunia pendidikan. Salah satu tantangan utama adalah pemerataan kualitas pendidikan di seluruh wilayah negara.
Di Brunei, meskipun negara ini memiliki sistem pendidikan yang sangat baik dan sumber daya yang cukup, tantangan terbesar terletak pada kebutuhan untuk terus berinovasi dan meningkatkan keterampilan siswa agar siap menghadapi tantangan global. Meskipun begitu, karena jumlah penduduk Brunei yang relatif kecil, pemerataan kualitas pendidikan antar daerah tidak menjadi isu besar seperti di Indonesia.
Di Indonesia, tantangan terbesar adalah ketimpangan kualitas pendidikan antar daerah. Banyak daerah di Indonesia, terutama di daerah terpencil dan pulau-pulau kecil, yang masih mengalami kekurangan fasilitas pendidikan dan tenaga pengajar yang berkualitas. Hal ini menyebabkan kesenjangan dalam tingkat pencapaian pendidikan di antara daerah yang berbeda. Selain itu, Indonesia juga menghadapi masalah terkait dengan akses pendidikan bagi anak-anak di daerah yang rawan konflik atau bencana alam.
5. Peran Teknologi dalam Pendidikan
Dengan kemajuan teknologi, kedua negara ini mulai mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Di Brunei, penggunaan teknologi dalam pendidikan sudah mulai diterapkan di banyak sekolah, seperti penggunaan komputer dan internet untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Brunei juga mendorong pengembangan keterampilan digital siswa untuk mempersiapkan mereka menghadapi era digital.
Indonesia, meskipun menghadapi tantangan besar terkait infrastruktur teknologi di daerah-daerah terpencil, juga mulai melihat pentingnya teknologi dalam pendidikan. Dengan adanya program seperti Gerakan Nasional 100 Smart City dan program akses internet ke daerah-daerah tertinggal, Indonesia berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pemanfaatan teknologi.
Kesimpulan
Meskipun terdapat perbedaan dalam ukuran, sumber daya, dan tantangan yang dihadapi, pendidikan di Brunei dan Indonesia memiliki banyak persamaan dalam struktur dan tujuan. Keduanya mengutamakan pendidikan dasar yang gratis dan wajib, pendidikan agama, serta pendidikan karakter dan kewarganegaraan. Namun, keduanya juga menghadapi tantangan besar terkait pemerataan kualitas pendidikan dan penggunaan teknologi.Â
Melalui komitmen dan upaya bersama, baik Brunei maupun Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi tantangan tersebut dan terus meningkatkan kualitas pendidikan untuk masa depan yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H