Mohon tunggu...
Wike Adelia Safitri
Wike Adelia Safitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan S1 Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Memiliki hobi menulis dan menyanyi, mempunyai kemampuan public speaking yang cukup bagus, menguasai aplikasi canva, dan senang berkuliner

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Teori Ekonomi Islam dalam Kebijakan Perbankan Syariah

11 Oktober 2024   01:24 Diperbarui: 11 Oktober 2024   01:36 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbankan syariah merupakan sistem keuangan yang berlandaskan prinsip-prinsip ekonomi Islam.

Prinsip ini tidak hanya berkaitan dengan riba, tetapi juga keadlian dalam bertransaksi, tetapi keadilan dalam transaksi, serta keseimbangan antara keuntungan dan tanggung jawab sosial. Teori ekonomi Islam menjadi landasan utama dalam merancang kebijakan yang menjaga stabilitas dan kepatuhan terhadap nilai-nilai syariah, serta menciptakan sistem keuangan yang lebih adil dan beretika.


Teori ekonomi Islam berfokus pada pelarangan riba, gharar (ketidakpastian), dan mendorong kegiatan ekonomi yang berbasis aset nyata. Kebijakan perbankan syariah didesain untuk mencerminkan prinsip-prinsip ini, dimana transaksi keuangan harus didasarkan pada kesepakatan yang jelas dan tidak spekulatif. Pendekatan ini memberikan perlindungan kepada nasabah dan menjaga integritas sektor keuangan.


Selain itu, teori ekonomi Islam menekankan pentingnya distribusi kekayaan yang adil dan merata.

Dalam kebijakan perbankan syriah, ini tercermin melalui skema bagi hasil (mudharabah dan  musyarakah) dan mendorong kerjasama antara bank dan nasabah. dengan demikian, keuntungan dan resiko dibagi secara proposional , menciptakan keseimbangan antara keuntungan pribadi dan manfaat sosial.


Kebijakan perbankan syariah juga diatur untuk mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Teori ekonomi Islam mendorong investasi dalm sektor-sektor yang produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu, perbankan syariah cenderung menghindari pembiayaan untuk kegiatan yang dianggap merugikan atau tidak etis, seperti industri perjudian atau minuman alkohol.


Dalam pengaturan kebijakan, teori ekonomi islam juga mengedepankan transparasi dan akuntabilitas.

Perbankan syariah diharuskan untuk mematuhi standar syariah yang ketat Melalui pengawasan oleh dewan pengawasan syariah. Hal ini bertujuan untuk memastikan Bahwa setiap kebijakan yang diambil sejalan dengan prinsip-prinsip syariah Dan untuk menghindari penyalahgunaan.


Secara keseluruhan, teori ekonomi islam berperan penting dalam membentuk Kebijakan perbankan syariah. Dengan fokus pada keadilan,keseimbangan, dan etika, teori Ini memberikan kerangka kerja yang kuat untuk menciptakan sistem Keuangan yang stabil, berkelanjutan, dan sesuai dengan nilai-nilai agam islam. perbankan syariah, melalui kebijakan yang diatur dengan baik, dapat menjadi alternatif

Yang menarik bagi mereka yang mencari sistem keuangan yang lebih adil dan beretika. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun