Mohon tunggu...
Wika Aprinia
Wika Aprinia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bismillah

Halo aku Wika, di blog ini aku akan membagikan cerita, pengalaman, maupun hobi yang pernah dan sedang aku lakukan. Jadi stay tune terus ya, terima kasih :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengatasi "Homesick" bagi Mahasiswa yang Merantau

20 September 2023   09:01 Diperbarui: 20 September 2023   13:25 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Merantau merupakan salah satu jalan keluar bagi individu untuk meningkatkan kualitas diri begitu pula menjadi keputusan banyak pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan di universitas terbaik pilihan. Sebagai seorang mahasiswa baru dibutuhkan suatu kemampuan adaptasi dengan lingkungan baru tersebut.

Mahasiswa baru yang berdomisili tetap di luar pulau membutuhkan proses adaptasi yang dapat menjadi suatu proses penting. Kemampuan adaptasi yang baik diperlukan, agar segala proses aktivitas baik itu merupakan kegiatan akademis maupun non-akademis dapat berjalan dengan lancar.

Namun hal tersebut dapat terganggu dengan adanya masalah yang beragam seperti homesick yang sering terjadi pada mahasiswa baru.

Bagi mahasiswa baru yang merantau dan tidak memiliki sanak saudara di tempat mereka menuntut ilmu ketika berkuliah dan ketika seseorang berada jauh dari keluarga dan tempat tinggalnya, ia memiliki kemungkinan untuk merasa homesick.

Homesick adalah suatu kondisi dimana para mahasiswa baru yang merantau terutama di luar pulau ataupun provinsi sedang merindukan  suasana rumah dan keluarga mereka. Terutama apabila para mahasiswa baru yang merantau ini dari lahir hingga dewasa tidak pernah berpisah dengan keluarga dan orang tua mereka.

Homesick sering menjadi masalah bagi mahasiswa baru. Hal ini akan menyebabkan kurangnya fokus belajar maupun menjalani perkuliahan dengan baik pada mahasiswa.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan homesick pada mahasiswa. Faktor-faktor tersebut antara lain jauhnya rumah dari lingkungan kampus, ekspektasi tentang universitas jauh dari yang dibayangkan, terpaksa kuliah di universitas, beban tugas dari kampus, dan gaya hidup yang berubah setelah masa perkuliahan.

Home sick sebenarnya bisa dihindari apabila mahasiswa  baru perantauan bisa menjadi pribadi yang lebih  mandiri. Semua bisa dilatih apabila mahasiswa baru perantauan dari awal berkomitmen dan berniat untuk menerima dimanapun mereka menuntut ilmu. Selain itu, home sick juga dapat diatasi dengan mengikuti kegiatan bersosialisasi ataupun unit kegiatan mahasiswa  di perkuliahan, dengan bergaul dan berkenalan dengan banyak teman.

Dengan mencari banyak teman lambat laun mereka dapat meminimalisir rasa rindu dengan keluarga dan tidak merasa sendiri dan ditinggal. Serta keikutsertaan dalam perkumpulan mahasiswa daerah dapat membantu mahasiswa daerah untuk mengembangkan diri dan menghilangkan stress karena homesick.

Referensi: 

Mariska, Asti. 2018. Pengaruh Penyesuaian Diri dan Kematangan Emosi terhadap Homesickness. Jurnal Psikoborneo. 6(3) : 671-671

Harita, Adiwigya Nugraha Widhi. 2018. Interaksi Struktur dan Agency : Studi Kasus Migrasi Pendidikan Mahasiswa Perempuan Luar Jawa ke Surabaya. Character : Jurnal Psikologi.1(1) : 2-4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun