Banyak ide yang berkecamuk di dalam kepala. Ingin ini, ingin itu, ingin bisa segalanya, ingin menguasai semuanya, secepatnya. Tapi, mungkinkah?
Selalu tidak sabaran. Merasa tidak puas. Cepat berubah pendapat, dan berubah pikiran. Ingin selalu mengikuti trend. Ingin dianggap sebagai orang yang paling mengerti segala dan menguasai banyak hal. Tidak ingin dianggap gaptek. Tampak mahir, tapi sebenarnya tidak ke mana-mana. Jack of all trades, master of none.
Kita terbiasa untuk mengagungkan orang yang (tampak) serba bisa. Kita kurang menghargai spesialisasi. Makanya kita gampang terpana dan terpesona dengan orang yang menguasai banyak hal, tapi kurang mengerti hal yang detil, dan apa pengorbanan yang jadinya dikeluarkan untuk itu.
Tidak fokus, kurang konsentrasi. Tidak mengenal proritas. Segala sesuatu dikerjakan business as usual, tidak punya sense of crisis. Pada akhirnya tidak mengerjakan apa-apa, tidak menyelesaikan apapun. Hanya retorika dan wacana saja yang digaungkan. Jadinya, tidak ke mana-mana.
Harusnya, hargai pencapaian sekecil apapun. Segala kesuksesan butuh pengorbanan dan perjuangan. Memang tidak mudah untuk mewujudkannya, tapi bukan hal yang tidak mungkin.
Perlu kesabaran untuk melanjutkan dan menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Jangan mudah terpengaruh dan berubah arah, sekedar ikut-ikutan trend. Miliki pendirian dan ketegasan pribadi, supaya tidak terombang-ambing diterpa badai perubahan.
Tetap bertahan meskipun sulit. Selesaikan apa yang sudah dimulai. Satu pekerjaan yang selesai lebih baik daripada seribu pekerjaan yang tak pernah tuntas. Eksekusi satu dan lihat hasilnya, ketimbang ide-ide yang terus mengawang-awang tanpa pernah terealisir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H