Mohon tunggu...
Wiji Bagus
Wiji Bagus Mohon Tunggu... Guru - Guru PJOK

Hobi Berolahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Konten LMS untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagogis Mahasiswa PPG PJOK di Universitas Negeri Malang

13 November 2024   09:06 Diperbarui: 13 November 2024   09:14 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah Pascasarjana UM

Malang, 2024--- Dalam upaya memperkuat kompetensi pedagogis mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) di bidang Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK), tim peneliti dari Universitas Negeri Malang yang diketuai oleh Rama Kurniawan, S.Pd., M.Pd., berhasil mengembangkan konten pembelajaran berbasis Learning Management System (LMS). Proyek ini dirancang untuk memberikan dukungan pembelajaran bagi mahasiswa PPG, khususnya dalam memahami prinsip pengajaran dan asesmen yang efektif, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi praktik mengajar di lapangan. Tim peneliti terdiri dari para akademisi dan praktisi berpengalaman, termasuk Qory Tifani Rahmatika, S.Kep., Ns., M.Kep.; Prof. Dr. Siti Nurrochmah, M.Kes.; serta Dr. Herri Akhmad Bukhori, M.A., M.Hum. Proyek ini juga melibatkan dua mahasiswa aktif, Wiji Bagus Sasmito Khamid, S.Pd., dan Mochamad Ilham Abdillah, S.Pd., yang turut berperan dalam proses pengembangan.

Penelitian ini menerapkan model pengembangan ADDIE, sebuah pendekatan sistematis yang terdiri dari tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi, dan evaluasi, yang dirancang untuk menghasilkan konten pembelajaran berkualitas tinggi. Pada tahap awal, tim melakukan analisis kebutuhan untuk merumuskan konten pembelajaran yang tepat sasaran bagi mahasiswa PPG, khususnya dalam mata kuliah "Prinsip Pengajaran dan Asesmen." Selanjutnya, tim merancang berbagai media pembelajaran yang interaktif, termasuk slide presentasi yang menarik, video eksplainer untuk menjelaskan konsep-konsep inti, serta soal evaluasi dalam bentuk pilihan ganda dan esai yang dirancang untuk mengukur pemahaman dan keterampilan analitis mahasiswa.

Hasil validasi oleh dua ahli menunjukkan bahwa konten LMS ini sudah memenuhi standar kelayakan, dengan penilaian "layak" untuk digunakan sebagai bahan ajar. Uji coba yang dilakukan pada kelompok kecil memberikan hasil yang sangat baik dengan nilai kelayakan di atas 92%, sementara uji coba pada kelompok besar menunjukkan persentase kelayakan di atas 80%. Temuan ini menegaskan bahwa konten LMS yang dikembangkan tidak hanya sesuai dengan kebutuhan pembelajaran mahasiswa PPG, tetapi juga menarik dan efektif untuk mendukung proses belajar mereka. Dengan adanya konten ini, mahasiswa diharapkan dapat lebih mudah memahami prinsip-prinsip pengajaran dan asesmen yang efektif, serta mampu meningkatkan kompetensi pedagogis mereka. Hal ini juga diharapkan dapat memberikan fondasi yang kuat bagi mahasiswa untuk menghadapi praktik mengajar di sekolah-sekolah, sehingga mereka lebih percaya diri dalam mengelola kelas dan mengevaluasi perkembangan peserta didik secara profesional.

Pengembangan LMS ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Negeri Malang dalam mendukung kualitas pendidikan tinggi yang adaptif terhadap perkembangan teknologi dan kebutuhan pendidikan modern. Tim peneliti berharap agar konten ini dapat diterapkan secara lebih luas, tidak hanya di lingkungan universitas, tetapi juga sebagai model pembelajaran yang dapat diakses secara nasional untuk memperkuat kompetensi pedagogis calon guru pendidikan jasmani di seluruh Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun