Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan tingkat motivasi dan hambatan yang dialami siswa SMA Modern Al-Rifa'ie Gondanglegi dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK). Penelitian ini menyoroti perbedaan motivasi dan tantangan yang dihadapi oleh siswa pesantren dibandingkan dengan siswa di sekolah umum.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa motivasi intrinsik mendominasi dengan persentase 25%, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa termotivasi oleh dorongan dari dalam diri mereka sendiri. Di sisi lain, amotivation, atau kurangnya motivasi, tercatat paling rendah, dengan persentase 14%. Adapun hambatan terbesar dalam pembelajaran PJOK berasal dari faktor eksternal, seperti lingkungan dan fasilitas, yang mencapai 56%, sementara hambatan internal, seperti kemalasan atau keterbatasan fisik, berada di angka 44%.
Temuan ini menegaskan pentingnya dukungan dari guru, keluarga, serta lingkungan sekolah yang mendukung untuk meningkatkan motivasi dan mengurangi hambatan siswa dalam mengikuti pembelajaran PJOK. Penelitian ini juga merekomendasikan peningkatan fasilitas olahraga dan inovasi metode pembelajaran untuk lebih memotivasi siswa, khususnya di sekolah berbasis pesantren.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H